-
A400M simbol modernisasi TNI AU – Pesawat ini menandai lompatan kualitas dari sekadar penambahan kuantitas armada menjadi kemampuan angkut strategis (strategic air mobility).
-
Kemampuan multifungsi – A400M bisa digunakan untuk misi logistik, evakuasi warga sipil, misi perdamaian, hingga menjadi ambulans udara atau pesawat pemadam kebakaran.
-
Efektivitas tergantung fasilitas dan SDM – Operasional optimal A400M membutuhkan kesiapan sarana pendukung serta kualitas awak dan teknisi TNI AU.
SuaraKaltim.id - Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi, menilai pembelian pesawat A400M oleh Kementerian Pertahanan menandai babak baru modernisasi TNI Angkatan Udara (AU).
Menurut Fahmi, A400M bukan sekadar penambahan armada, tetapi simbol transformasi menuju kemampuan angkut strategis yang lebih mumpuni.
"Kenapa A400M saya sebut simbol? Karena dia sekaligus menandai pergeseran paradigma modernisasi: dari sekadar menambah kuantitas menjadi lompatan kualitas menuju strategic air mobility," jelas Fahmi di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Selasa, 4 November 2025.
Fahmi menjelaskan TNI AU sejauh ini memiliki tiga kelas pesawat angkut: ringan, menengah, dan berat.
Baca Juga:CEK FAKTA: Klaim Pasukan TNI Ikut Sumud Flotilla ke Gaza Ditegaskan Hoaks
Kelas ringan ditempati NC-212i dan CN-235 untuk misi jarak pendek dan landasan terbatas, kelas menengah CN-295 mampu mengangkut logistik hingga sembilan ton, sementara kelas berat diisi oleh Hercules C-130 dan C-130J Super Hercules yang menjadi tulang punggung operasi pengangkutan.
Dengan hadirnya A400M, Fahmi menilai Indonesia menaikkan level kemampuan angkutnya.
"Kalau CN-235/CN-295 mewakili kemandirian industri dan C-130J memastikan kesinambungan angkut berat klasik, maka A400M membawa Indonesia ke liga negara yang punya mobilitas strategis setara kawasan," imbuhnya.
Selain untuk misi logistik, keunggulan multifungsi A400M selaras dengan rencana Presiden Prabowo Subianto, termasuk misi perdamaian dunia dan penanganan situasi darurat di jalur konflik seperti Gaza.
Pesawat ini bisa digunakan untuk evakuasi warga sipil atau drop logistik.
Baca Juga:Menkum Supratman Tegaskan Penyidik TNI Hanya Tangani Anggota Sendiri di RUU Keamanan Siber
"Jadi kalau Presiden menyebutnya bisa jadi ambulans udara atau pesawat pemadam kebakaran, ya itu bukan retorika. Secara teknis, itu sangat mungkin dilakukan," tambah Fahmi.
Namun, Fahmi mengingatkan, efektivitas A400M juga bergantung pada kesiapan fasilitas pendukung dan kualitas SDM awak serta teknisi, agar pesawat ini dapat beroperasi optimal dalam jangka panjang.