Scroll untuk membaca artikel
Yovanda Noni
Senin, 21 September 2020 | 16:17 WIB
Vino Sugeng adalah pengusaha bengkel asal Samarinda, yang sering membantu usaha para pedagang kecil berusia renta

SuaraKaltim.id - Masa pandemi adalah masa sulit bagi semua pedagang kecil. Mereka mengeluh situasi wabah yang berpengaruh pada usaha mereka.

Tak terkecuali di Kota Samarinda. Para pedagang kecil bahkan ada yang memutuskan menutup usahanya karena bangkrut dan tak laku.

Melihat itu, seorang pengusaha bengkel di Kota Samarinda terketuk untuk melakukan usaha amal. Dia mencari cara, agar dagangan para pedagang kecil tetap laku di masa-masa sulit karena Pandemi Covid-19.

Namanya Vino Sugeng Purnomo (40), pengusaha bengkel Ketok Magic Gemilang ini memiliki cara khusus untuk beramal. Karena upayanya itu, mendadak namanya dikenal sebagai pengusaha sedekah di Kota Samarinda.

Baca Juga: Pegawainya Terinfeksi Covid-19, Bappeda Kaltim Tutup Sementara

“Bukan sedekah, tapi hanya membantu,” katanya saat ditemui di tempat usahanya di Jalan Kadrie Oening Samarinda.

Vino mengatakan, sebagai seorang pengusaha, dia juga merasakan bagaimana sulitnya mengumpulkan uang di masa pandemi. Meski demikian, dia tidak bisa berbuat banyak, kecuali membantu para pedagang yang berusia renta.

“Jadi tidak semua pedagang yang bisa saya bantu, karena waktu saya tak banyak. Tapi, saya mengutamakan orang-orang yang berusia renta, janda dan anak-anak kurang mampu,” sebutnya.

Diceritakan Vino, awal mula kegiatan positif yang dia lakukan itu dimulai saat dia bertemu Mbah Simah (60). Mbah Simah pernah hampir menangis karena kehilangan etalase kaca untuk meletakkan dagangan nasi pecelnya.

Vino menceritakan pengalaman itu pada teman-teman baiknya. Tak disangka, Vino malah mendapatkan sumbangan untuk Mbah Simah. Vino lantas membeli etalase baru untuk Mbah Simah.

Baca Juga: Terkonfirmasi Covid-19, Kepala Ambulance Gawat Darurat RS AWS Meninggal

“Waktu itu Mbah Simah nelongso (sedih), jadi saya tanya masalahnya apa. Sebenarnya harga etalase itu tidak mahal, tapi kalau hilang, tetap akan membuat pemiliknya sedih,” ungkapnya.

Setelah bertemu Mbah Simah, Vino kemudian sadar bahwa di Kota Samarinda masih banyak pedagang-pedagang kecil yang kesulitan.

Selasa, 15 september 2020 lalu, Vino mengadakan kegiatan minum jamu gratis di jalan Kadri Oening. Syaratnya, warga harus menjaga jarak dan menggunakan masker. Dia juga menyiapkan wadah air untuk mencuci tangan.

Jamu itu dia borong dari Sri Rohani, seorang janda penjual jamu yang sudah berusia 54 tahun. Semua jamu olahan Sri, dia bagi-bagikan dengan gratis pada warga yang kebetulan lewat.

“Sejak Covid-19 ini, jamu Bu Sri jadi kurang laku. Walau Bu Sri tidak pernah mengeluh, tapi saya tahu bagaimana dia kesulitan. Akhirnya, saya carikan sumbangan dari orang-orang yang dermawan untuk membeli semua dagangan Bu Sri,” ungkapnya.

Tidak sendiri, terkadang Vino juga menggandeng komunitas-komunitas amal untuk bergerak bersama. Kegiatan itu dia lakukan tiap pekan, antara Hari selasa hingga Hari Jumat.

“Saya tidak berharap apapun, saya hanya ingin membantu pedagang-pedagang yang usianya renta. Semua pengusaha merasakan sulitnya masa pandemi begini, apalagi mereka yang sudah tua,” ujarnya.

Selanjutnya, Vino berencana akan mengadakan kegiatan bagi-bagi kripik singkong gratis buatan Achmad Khoiri (42) dan pisang keju buatan Admiati (42).

Khoiri merupakan penderita stroke sejak tiga tahun lalu. Sedangkan Admiati adalah janda empat anak.

"Pak Khoiri ini biasa berjualan di Jalan Pandjaitan. Dulu beliau pekerja alat berat, tapi jatuh dari mobilnya dan akhirnya stroke. Sedangkan Bu Admiati adalah tulang punggung dan harus menghidupi anak-anaknya,” katanya.

Load More