SuaraKaltim.id - Selain Balikpapan, Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar) juga diisi oleh pasangan calon tunggal yakni Edi Damasyah (ED) - Rendi Solihin (RS).
Keduanya diusung sembilan partai politik pemilik kursi di DPRD Kaltim, menyusul PAN yang sempat bersengketa dengan tokoh masyarakat Kukar, Awang Yacoub Luthman (AYL).
Sejumlah pihak menilai, kemunculan sosok calon tunggal adalah bukti sistem demokrasi yang tidak berfungsi.
“Perlahan kepercayaan masyarakat pada suatu partai bisa memudar, pasalnya tidak ada pilihan terbaik yang dapat dibandingkan,” kata Ary Kibo, aktivis budaya asal Kukar (25/9/2020).
Baca Juga: Aktivis Balikpapan Kampanye 'Relawan Kolom Kosong' Lawan Rahmad - Thohari
Ary menjelaskan, fenomena calon tunggal menyimpan banyak kepentingan. Bukan hanya masalah kontrak politik yang menguntungkan segelintir orang, tapi juga mencederai demokrasi.
“Menurut kacamata saya, Pilkada dengan calon tunggal menyimpan banyak kepentingan- kepentingan. Tidak mungkin semua partai hanya mengusung satu calon, jika tanpa embel-embel atau lobi-lobi dan kontrak politik,” katanya.
Dijelaskannya, sistem borong partai menandakan tidak adanya kaderisasi dalam sebuah Parpol. Sehingga, tidak bisa melahirkan tokoh-tokoh baru yang memiliki integritas.
“Partai beramai-ramai mengusung satu calon, ini menandakan bahwa kaderisasi partai dalam menyiapkan tokoh pemimpin telah gagal. Ini yang membuat kepercayaan masyarakat terhadap partai perlahan mulai hilang dengan sendirinya,” lanjutnya.
Untuk itu, Ary kemudian memilih untuk menjadi relawan kotak kosong. Alasannya, ingin demokrasi di Kukar berjalan dengan baik.
Baca Juga: Pilkada Kukar Lawan Kotak Kosong, AYL : Saya Ditipu PAN
“Di Kukar ini banyak relawan kotak kosong. Selain aktivis, ada pula relawan dari kelompok Paslon yang gagal maju pada Pilkada tahun ini. Semua kami lakukan untuk Kukar ke depannya,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Usut Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ahmad Ali Nasdem
-
Coret Satu Paslon, Dalih KPU Ogah Pakai Sistem Kotak Kosong di Banjarbaru
-
Tak Mau Pengusul Pilkada Dipilih DPRD Disebut Tak Pro Demokrasi, Bupati Terpilih Situbondo: Ayo Dong Diperbaiki
-
Calon Tunggal yang Kalah dari Kolom Kosong Boleh Mencalonkan Kembali pada Pilkada Ulang, Ini Jadwal Pencoblosannya
-
DPR-Penyelenggara Pemilu Sepakat Pilkada Ulang Digelar 27 Agustus 2025
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN