Scroll untuk membaca artikel
Yovanda Noni
Rabu, 30 September 2020 | 19:57 WIB
Petugas melintas di depan tower tujuh RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

SuaraKaltim.id - Salah satu warga binaan Rutan Kelas II A Samarinda, dikabarkan meninggal dunia dengan status probable Covid-19.

Yang bersangkutan meninggal setelah mengalami gejala Covid-19, di dalam sel tahanan pada Selasa (29/9/2020).

Plh Kepala Rutan Kelas II A Samarinda Yuni Rindayani, memberi keterangan pers menggunakan secarik kertas.

Menurutnya, warga binaan tersebut sempat tak sadarkan diri. Sebelum meninggal, yang bersangkutan sempat mengikuti apel pagi.

Baca Juga: Mahasiswa Politani Samarinda Ciptakan Aplikasi Deteksi Covid-19

Namun dia sedang batuk dan demam. Selesai apel, kesadarannya mulai terganggu. Upaya pertolongan sempat dilakukan di klinik rutan yang berada di bilangan Wahid Hasyim II, Sempaja Selatan.

“Ketika yang bersangkutan mulai tidak sadarkan diri itu, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS). Di tengah jalan, nyawanya tidak bisa ditolong,” tulis Yuni.

Diketahui, warga binaan tersebut berjenis kelamin laki-laki dan berusia 55 tahun. Sebelum sakit, yang bersangkutan memiliki riwayat hipertensi dan penderita sesak nafas.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Ifran membenarkan adanya penjemputan WBP.

Jenazah bersangkutan dijemput di RSUD AWS, dengan keterangan meninggal berstatus probable Covid-19.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Meninggal di Samarinda, akan Diberi Bantuan Rp 15 Juta.

"Kemarin kami cuman mendapat dari rumah sakit (RSUD AWS) ada pasien meninggal DOA (Death On Arrival) begitu saja," kata Ifran, Rabu sore.

Saat dijemput yang bersangkutan sudah dilakukan pemulasaran dan telah dimakamkan. Pemakaman dilakukan pada pukul 16.20 Wita di TPU Serayu, Kelurahan Tanah Merah.

Disinggung mengenai status kematian warga binaan itu, Ifran mengatakan bahwa yang bersangkutan diketahui probable Covid-19.

"Kami tinggal menjemput setelah di pemulasaraan, dia itu suspect ada keterkaitan dengan orang yang terkena covid-19 tetapi tidak tahu darimana," pungkasnya.

Kontributor : Alisha Aditya

Load More