Selain itu, uang senilai Rp 16 juta miliknya juga masih ada di sebelahnya.
Berdasarkan hasil identifikasi tim Inafis Polresta Samarinda, petugas menemukan 3 cincin emas, temukan 2 kalung emas, 1 gelang emas, 2 gigi palsu atas bawah 3 uang logam Rp 1500 di kantung yang dibawa korban.
Uang tunai lembaran yang terikat karet Rp 50 ribu dan uang lembaran Rp 100 ribu sebanyak Rp 15,8juta dalam kondisi lengkap dan basah.
4. Tak ada indikasi kekerasan
Dari hasil pemeriksaan intensif oleh Tim Inafis Polresta Samarinda, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada kerangka Nenek Sewa.
“Sementara belum ada kami temukan indikasi kekerasan," ungkap Kapolsek Palaran AKP Angga Indarta melalui Wakapolsek AKP Hardi, Rabu (14/10/2020).
Selain itu, diakui bahwa uang dan perhiasan masih dalam kondisi utuh dan tak ada kekurangan.
"Karena barang bukti dan uangnya masih utuh semua," imbuhnya.
Baca Juga: Sebulan Hilang, Nenek Sewa Ditemukan Tinggal Tulang di Hutan Samarinda
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
IKN Dibuka Lebar untuk Dunia: Basuki Tegaskan Komitmen Investasi Sehat dan Berkelanjutan
-
BMKG Ingatkan Kaltim: Kemarau Basah Bisa Picu Karhutla dan Krisis Air
-
Seno Aji Tegaskan FKDM sebagai Mitra Strategis Jaga Keamanan Wilayah
-
Revisi UU IKN Mengemuka, DPRD Kaltim: Jangan Gegabah Ubah Aturan!
-
Ketika Elpiji Harus Diantar dengan Ketinting: Cerita Distribusi Energi di Mahulu