Scroll untuk membaca artikel
Yovanda Noni
Rabu, 21 Oktober 2020 | 14:06 WIB
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor. (Suara.com/Ummi Saleh)

SuaraKaltim.id - Diperkirakan, anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2021 menurun disbanding 2020.

Meski demikian, Gubernur Kaltim, Isran Noor mengaku biasa saja dan meminta masyarakat agar tidak panik.

“Biasa saja itu, tidak perlu sakit hati. Tidak apa-apa, seluruh Indonesia kurang,” katanya (21/10/2020).

Dijelaskan dia, menurunnya APBD Kaltim disebabkan masa pandemi yang melanda Indonesia. Dia mengingatkan masing-masing kepala daerah agar dapat mengatur keuangan dengan baik.

Baca Juga: Meme Olokan Dirinya Bermunculan, Gubernur Kaltim: Enggak Perlu lapor Polisi

“Anggaran menurun disebabkan Covid-19. Bahkan seluruh dunia, bukan saja Kaltim, bukan saja Indonesia, jadi tidak perlu sakit hati,” imbuhnya.

Menurut dia, kurangnya anggaran dapat membuat pemerintah lebih bijaksana dalam mengatur keuangan. Pasalnya, akan ada skala prioritas yang dikerjakan.

Walaupun sebenarnya, lanjut dia, Provinsi kaltim adalah penyumbang devisa yang besar untuk negara.

“Biasa aja itu. DBH turun, walaupun kita penyumbang devisa. Tidak perlu sakit hati, semuanya mengalami,” ujarnya.

Diketahui, APBD Kaltim disebut-sebut tidak lebih dari Rp 9 triliun. Kendati demikian, Kaltim tetap membangun daerah dan melaksanakan program-program pembangunan sesuai rencana pembangunan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kaltim Kian Meroket, Dalam 20 Hari Jumlahnya Tambah 3.000

Semakin kecil angka yang diberikan, Isran menyebut lebih baik. Pasalnya, angka yang kecil dapat dengan mudah digunakan untuk belanja keperluan daerah.

“Tetap akan optimal, artinya belanja daerah bias sesuai keperluan,” pungkasnya.

Load More