SuaraKaltim.id - Pekan lalu, Warga Balikpapan dikejutkan dengan berubahnya warna air laut di Teluk Balikpapan menjadi coklat dan membuat ikan-ikan mati mengapung.
Saat itu, sempat muncul dugaan jika limbah minyak yang mencemari Laut Balikpapan pada Kamis (29/10/2020) itu.
Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan yang langsung memeriksa kualitas air setelah mendapat informasi. Selain itu, proses penelusuran asal cairan tersebut juga langsung dilakukan.
“Cairan yang merubah warna air laut disekitar seaview itu bukan kandungan minyak, apalagi limbah dari B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Itu hanya air cucian dari satu kegiatan yang sudah lama tidak beroperasi,” kata Kepala DLH Kota Balikpapan Suryanto, Senin (2/11/2020).
Air cucian itu disebutnya bagian dari usaha salah satu masyarakat yang selama tutup karena Pandemi Covid-19. Rencananya, untuk beroperasi lagi harus dibersihkan sehingga timbul cairan berwarna coklat di laut.
“Karena akan beroprasi kembali pihak pengusaha tersebut melakukan pencucian terhadap tangki penampungan airnya,” katanya.
Tangki tersebut telah terjadi pengendapan material yang menjadi padat. Namun lagi-lagi, Suryanto menegaskan bahan tersebut tidak berbahaya.
Meski demikian, DLH Kota Balikpapan tetap memberikan teguran karena membuat Teluk Balikpapan tampak kotor. Seharusnya, air limbah tidak langsung dibuang ke laut, melainkan ditampung terlebih dahulu.
Soal penyebab ikan-ikan mati, Suryanto membantah akibat limbah tersebut. Menurutnya ikan yang mati tersebut disebabkan faktor lainnya.
Baca Juga: Kapal Pengangkut Sembako Terbalik di Teluk Balikpapan, Satu Nelayan Hilang
"Itu mungkin sebab yang lain. Yang pasti jika dari air itu enggak sampai mati ikan di situ," katanya.
Kontributor : Fatahillah Awaluddin
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Percepat Program MBG, Pemkab Berau Ubah Gedung Lama Jadi Dapur Gizi
-
Perda 1989 Sudah Usang, Pemprov Kaltim Siap Luncurkan Regulasi Sungai Baru
-
Dukung Ekonomi Lokal dan IKN, PPU Perluas Jaringan Internet di Destinasi Wisata
-
Sekolah Rakyat Bontang Bakal Punya Asrama, Klinik, dan Fasilitas Olahraga Lengkap Berstandar FIFA
-
Bendera One Piece Viral, Kapolres Samarinda: Ini Bukan Anime, Ini HUT RI!