Scroll untuk membaca artikel
Fitri Asta Pramesti | Farah Nabilla
Selasa, 01 Desember 2020 | 14:38 WIB
Unggahan yang menyebut Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan lava pijar. (Twitter)

"Seyogyanya media mendapatkan berita dr sumber yg jelas dan terukur, sehingga tidak menimbulkan interpretasi bebas, kemudian memberitakan sesuatu yg bisa berakibat untuk masyarakat luas.

Demikian pula stake holder terkait kawasan tidak serta merta mengeluarkan keputusannya. Semeru masih status WASPADA, semeru aktifitasnya seperti biasa, itu pantauan dan data yg ada dr PVMBG.

Kalo Semeru meletus pasti ada informasi jelas dari lembaga terkait, seperti yg terjadi di gunung Ili Lewotolok di Lembata," demikian bunyi keterangan tertulis tersebut.

Hingga berita ini dipublikasikan, status Gunung Semeru masih berada dalam level 2 alias waspada.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Bandara Abdul Rachman Saleh Tak Terpengaruh

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat guguran awan panas Gunung Semeru meluncur hingga 3000 meter pada Selasa (01/11/2020) pagi. Awan panas ini meluncur ke arah Besuk Kobokan di Kabupaten Lumajang.

Hal ini merupakan hasil pemantauan PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, menunjukkan jarak luncur awan panas guguran Semeru yang pada Selasa pukul 01.23 WIB sekitar 2.000 meter telah mencapai 3.000 meter pada pukul 02.00 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hujan yang bercampur abu vulkanik pada pukul 03.00 WIB turun di sekitar pos pengamatan.

Kesimpulan

Video yang menyebutkan bahwa Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan lava pijar adalah kabar yang salah. Konten itu masuk dalam kategori konten yang salah dalam klasifikasi hoaks.

Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, 704 Warga Dumai Kena Sanksi

Load More