Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Rabu, 10 Maret 2021 | 14:05 WIB
Wali Kota Samarinda Andi Harun Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 melalui virtual di Istana Negara. [Dok.Diskominfo Samarinda]

SuaraKaltim.id - Keluhan warga sekitar Kelurahan Bukit Pinang, Samarinda Ulu tentang keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi salah satu perhatian Wali Kota Samarinda Andi Harun.

Bahkan, politisi Partai Gerindra tersebut memastikan, pemindahan TPA merupakan salah satu perhatian serius baginya.

"Karena (TPA) di situ sudah terlalu dekat dengan pemukiman warga. Belum lagi ada sekolah di dekat situ, sehingga kasihan kalau anak-anak kita harus mencium bau sampah yang menyengat. Ada beberapa alternatif lokasi. Salah satunya di Palaran," kata Andi Harun, dilansir dari laman resmi Diskominfo Samarinda, Selasa (9/3/2021).

TPA Bukit Pinang jaraknya dekat dengan perbatasan Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar). Untuk itu, Andi Harun juga menjelaskan, Pemkot Samarinda sudah berkoordinasi dengan Bupati Kukar  Edi Damansyah.

Baca Juga: Identitas dan Harapan Baru, Ini Makna Logo Borneo FC Samarinda

Bahkan, ada wacana untuk Samarinda dan Kukar membangun TPA bersama jika memang kondisi memungkinkan.

Sebab, Andi Harun menegaskan, keberadaan TPA di Bukti Pinang, tidak bisa lagi dipertahankan dalam waktu lama.

"Bayangkan saja, produksi sampah kita dalam sehari itu sebanyak 400 sampai 600 ton. Itu bukan angka yng sedikit. Makanya yang kita lakukan sekarang adalah mengedukasi masyarakat untuk mengurangi produksi sampah dengan menjadikannya bernilai ekonomi, biar sampah yng diangkut ke TPA juga bisa berkurang," terangnya.

Selain memindahkan TPA Bukit Pinang, Andi Harun juga menginginkan menghilangkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di semua ruas jalan protokol.

TPS di ruas protokol, jika dihilangkan, dinilai dapat mengurangi kesan kumuh Kota Tepian.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Samarinda Canangkan Pasar Tangguh Covid-19

Load More