Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Jum'at, 02 April 2021 | 16:39 WIB
Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro saat diwawancara pewarta di Balikpapan, tentang kasus penikaman warga yang menuju masjid untuk Salat Subuh, Jumat (2/4/2021). [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Ada dua senjata tajam ditemukan Satreskrim Polresta Balikpapan di lokasi penikaman Tamrin (43), warga yang ditikam saat menuju masjid untuk melaksanakan Salat Subuh Jumat (2/4/2021).

Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro mengatakan, dugaan sementara pelaku sendirian dan membawa dua senjata tajam.

Saat ini, sejumlah saksi telah diperiksa oleh polisi.

“Pelaku indikasi satu orang membawa 2 parang. Saat ini masih kita periksa saksi-saksi, agak jauh jaraknya (kejadian dengan masjid), (saksi) tidak melihat secara pasti, termasuk dari jamaah masjid yang tadi pagi sholat subuh,” ujarnya, dilansir dari Inibalikpapan.co, jaringan Suara.com.

Baca Juga: Ditikam Saat Menuju Masjid, Istri Korban: Suamiku Gak Ada Musuhnya

“Ini masih kita interogasi, ada 3-5 orang saksi yang pada saat tadi pagi. Yang kami tegas disini bahwa korban ini dilakukan penganiayaan diluar mnasjid, bukan di dalam lingkungan masjid.”

Korban mengalami luka berat, apa motif pelaku hingga kini masih didalami pihak kepolisian.

 “Jadi kejadiannya penganiyaan yang menyebabkan luka berat terhadap korban, masih kita dalami motif pelaku,” ujarnya.

Diwartawakan sebelumnya, terjadi kasus penikaman di Klandasan Ulu, Kota Balikpapan, Jumat (2/4/2021). Tamrin (43) menjadi korban, ia diserang menggunakan senjata tajam oleh orang tak dikenal. Saat ia menuju masjid untuk melaksanakan Salat Subuh.

Selain sedih dan kecewa, istri korban, Menceng, heran dengan penikaman terhadap sang suami.

Baca Juga: Istri Korban Pembacokan; Dia Setiap Salat Subuh ke Masjid

Menurutnya, selama ini suaminya tak punya masalah apapun. Apalagi ia relative belum lama tinggal di Balikpapan, bahkan sang suami sempat ke Ternate beberapa waktu lalu.

“Suamiku gak ada musuhnya, makanya aku heran. Aku dari Kampung Sulawesi saya sudah bulan enam disini. Suamiku langsung ke Ternate, gak lama di sana dia kembali kesini, aman-aman saja gak ada masalah,” ungkap istri korban.

Menceng berharap kepolisian mengusut tuntas kasus penikaman tersebut. Dari informasi yang dihimpun, Tamrin diserang dari belakang. Pelaku diduga sendirian, menggunakan dua senjata tajam.

“Ini harus dituntaskan masalahnya, maksudnya kasus apa? dia begini dibacok,” ujar Menceng kepada awak media, dilansir dari Inibalikpapan.com, jaringan Suara.com.

Menceng menceritakan, jika memang suami setiap hari melaksanakan Salat Subuh. Ia heran, mengapa terjadi penikaman terhadap sang suami.

“Dia setiap subuh ke masjid, jadi dia langsung pergi aja, ke masjid suamiku. Dari belakang dia dibacok,” ujarnya.

Menceng mengetahui sang suami jadi korban penikaman dari anak mereka. Tak ayal dengan cepat Menceng mendatangi sang suami yang saat itu dalam kondisi tergeletak penuh luka.

“Tergelatak di luar masjid itu ada kursi yang warga hijau kecil,” ujarnya.

Suami menceng kemudian meminta diirnya untuk mencarikan mobil ambulan untuk dibawa ke rumah sakit. Korban juga sempat bercerita saat ditanya sang istri terkait kejadian tersebut.

 “Kenapa gak melawan? ku lawan cuman kutahan terus supaya dia gak tusuk perutku,” ucap Menceng, menirukan dialog dirinya dengan sang suami.

“Jadi tangannya luka semua (tahan pakai tangan), kepala nya. Jadi pokoknya penuh tusukan semua itu. Penuh darah semua ini, aku gak bisa lihat darah, gak bisa lihat luka. Ngomong dokter aja kututup telingaku.”

Load More