Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Mohammad Fadil Djailani
Kamis, 08 April 2021 | 16:23 WIB
Desain pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim). (Suara.com/Fauzi)

SuaraKaltim.id - Masyarakat Kalimantan meyakini pemindahan ibu kota negara (IKN) ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) akan direalisasikan pemerintah hingga tahun 2024. Hal tersebut tergambar dari hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada bulan Maret 2021.

Meski menunjukan 78,4 persen dari 509 koresponden masyarakat Kalimantan meyakini proyek pemindahan IKN ke wilayahnya bakal mengubah ekonomi masyarakat sekitar. Namun, sebanyak 60 persen koresponden tidak yakin pemerintah bakal merealisasikan pembangunan IKN hingga tahun 2024.

Peneliti Utama Litbang Kompas Puteri Rosalina mengemukakan hasil survei tersebut dalam acara Webinar bertajuk 'Perihal Pemindahan Ibukota' yang digelar Populi Center, Kamis (8/4/2021).

"Kami menanyakan optimisme publik soal kepindahan ibukota, ternyata mereka cukup optimis lebih dari 3/4 (78,4 persen) mereka optimis bisa menggerakkan roda perekonomian bagi wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur," papar Puteri.

Baca Juga: Groundbreaking IKN Tahun Ini, Pengamat Beberkan DPR RI Belum Terima RUU IKN

Tak hanya itu, sekitar 70 persen lebih masyarakat Kalimantan meyakini, IKN akan menjadi ibukota negara yang sangat ideal untuk ditinggali karena dilengkapi dengan sejumlah sarana dan prasarana yang memadai.

Namun dari hasil survei tersebut diketahui, bahwa Masyarakat Kalimantan mulai ragu-ragu akan realisasi pemerintah yang bakal memindahkan IKN pada tahun 2024 mendatang. Hal tersebut diperkuat lantaran pembangunannya secara fisik hingga kini belum dilakukan.

"Kenapa saya bilang ragu-ragu karena pada hasil survei Agustus tahun lalu dan Maret tahun ini, angkanya menurun dari 64 persen ke 60 persen, karena pandemi sehingga tidak ada pembangunan fisik," ucapnya.

Sebelumnya, pembangunan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Baru, Kalimantan Timur, dapat dimulai pada tahun ini jika masterplan berjalan sesuai rencana. Hal tersebut disampaikan Menteri PPN/Kepala Bappenes Suharso Monoarfa saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR beberapa waktu lalu.

"Kalau semuanya berjalan dengan baik dan sesuai dengan rancangan dimasterplan yang disusun, dan detail plan yang sudah disiapkan. Kami optimis mudah-mudahan Istana Presiden bisa di-groundbreaking pada tahun ini," papar Suharso.

Baca Juga: Tata Ruang IKN Dinilai Belum Jelas, Jika Molor Dinilai Jadi Preseden Buruk

Menurutnya, jika pembangunan dapat terjadi pada tahun ini, maka dapat mendorong semua sektor ekonomi seiring meningkatnya kepercayaan investor.

"Kalau itu memang bisa dilakukan, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Timur Indonesia, dan nasional secara umum, utamanya di sektor-sektor konstruksi, sektor real estat dan kemudian sektor konsumsi," paparnya.

Dalam menggerakan roda ekonomi, kata Suharso, memang diperlukan sebuah proyek besar yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi secara nasional.

"Kami sampaikan kepada bapak presiden, mudah-mudahan kalau semuanya berjalan dengan baik dan vaksinasi benar-benar bisa mencapai herd immunity. Maka tanggal 17 Agustus 2024, Presiden bisa melaksanakan, kita melaksanakan peringatan 17 Agustus di ibu kota negara yang baru," paparnya.

Load More