Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Rabu, 14 April 2021 | 17:02 WIB
Amparan Tatak kerap jadi pilihan saat Ramadhan. [Youtube]

SuaraKaltim.id - Amparan Tatak, kue khas Banjarmasin, jadi salah satu yang paling diminati di pasar Ramadhan di Balikpapan. Kue basah ini sering habis meski waktu berbuka masih lama.

Jenisnya ada beberapa. Mulai dari Amparan tatak pandan, pisang, sari muka pandan, sari muka ketan, karaban pandan, sari pengantin, dan lainnya.

Telur, santan, gula, dan tepung beras, merupakan bahan dasar Amparan tatak. Untuk membuat berbagai varian, bisa ditambahkan pisang dan ketan.

Salah satu penjual amparan tatak di Pasar Ramadan Plaza Rapak Balikpapan Masyitah mengaku mampu membuat 23 loyang amparan tatak setiap hari selama Ramadan.

Baca Juga: Pelaku Mencuri di Bekas Tempat Kerja, Toko Material Rugi 18 Juta

Resep amparan tatak Masyitah diwariskan dari orangtuanya yang dulu berjualan di Banjarmasin. Dari resep itu, Masyitah berjualan hingga kurang lebih 25 tahun.

Pertama kali membuat amparan tatak, diakui Masyitah tidaklah gampang. Seringkali bentuk, warna, dan rasa yang dihasilkan tak sesuai ekspektasi.

Dia terus mencoba hingga berhasil. Masyitah berjualan di Plaza Rapak mulai dari pukul 13.00 Wita hingga bedug magrib.

"Satu potong amparan tatak harganya Rp 10 ribu," ucap Masyitah, Rabu (14/4/2021) dilansir dari Presisi.co, jaringan Suara.com.

Uniknya, ada mitos bahwa orang yang sedang menstruasi tak boleh membuat kue tersebut.

Baca Juga: KPPU Balikpapan Lakukan Pengawasan Harga, Naik Tak Wajar Bakal Ditelusuri

Jika pantangan tersebut dilanggar, amparan tatak yang dibuat bisa jadi tak lezat, warna dan bentuk pun tidak menarik. Namun kepercayaan tersebut hingga kini tak pernah terbukti secara sains.

Load More