Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Rabu, 28 April 2021 | 19:43 WIB
Ilustrasi Salat Id. Ribuan umat Muslim melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid Agung Almarkazul Islami Kota Lhokseumawe, Aceh. Rabu (5/6/2019). [Antara/Rahmad]

SuaraKaltim.id - Puasa Ramadhan sudah memasuki pertengahan. Sebagai bagian dari antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19), Salat Idulfitri di lapangan terbuka di Kota Balikpapan kemungkinan tidak mendapatkan izin.

Hanya diperbolehkan di masjid ataupun musala. Hal itu diungkapkan Wali Kota Rizal Effendi.

Rizal menjelaskan, wacana tersebut berdasarkan rapat koordinasi kepala daerah se-Indonesia bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi)  yang dilanjutkan rapat koordinasi forum komunikasi pimpinanan daerah (Forkompida).

“Yang berkaitan dengan ramadhan dan Idul Fitri memang masih akan dikordinasikan, karena tadi rapat kordinasi kepala daerah se-Indonesia, kita langsung teruskan rapat koordinasi pimpinan daerah,” ujar Rizal, Rabu (28/4/2021) dilansir dari Inibalikpapan.com, media jaringan Suara.com.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Virus Corona di Balikpapan, WNA India Dilarang Masuk

“Kesimpulannya ada kemungkinan shoilat Idul Fitri hanya di masjid dan mushola saja, tidk diijinkan di lapangan terbuka.”

Kendati demikian, wacana tersebut belum diputuskan menjadi sebuah kebijakan. Masih akan dibahas lebih lanjut bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Balikpapan terkait kemungkinan tersebut

“Karena itu tadi kita berkesimpulan, tapi belum diputuskan, karena masih harus berkoordinasi dengan Kemenag dan MUI,” ujarnya.

Menurutnya, Presiden Jokowi dalam rapat berulangkali mengingatkan, waspada jangan sampai kasus melonjak covid-19 terjadi di Indonesia. Sehingga masing-masing daerah harus punya langkah antisipasi mencegah penularan covid-19

“Jadi pesan Bapak Presiden, lebih 10 kali menyatakan, hati-hati dengan kejadian di Indonesia sehingga kepala daerah diminta untuk mengantisipasi penanganan covid-19 di daerah masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga: Mulai dari Pemulung, Pengemis, hingga ODGJ Ditertibkan di Balikpapan Kota

Selain itu, masjid juga diminta untuk tetap menjalankan protocol kesehatan (prokes) secara ketat. Karena, Pemkot Balikpapan lebih mengutamakan mencegah penularan covid-19, ketimbang kemudian harus mengobati.

“Kedua kita diminta betul, masjid menjalankan protocol kesehatan, tadi diambil prinsip lebih baik mencegah dari pada mengobati,” ujarnya

Jika kemudian ada protes dari masyarakat, Rizal menyatakan, peristiwa di India menjadi pelajaran berharga. Karena melonjaknya kasus di India akibat ada kelonggaran di masyarakat dalam menjalankan kegiatan keagamaan.

“Jadi kalau ada pertanyaan masyarakat, sudah turun covid-19 kok pengetatan kembali? Ini kita belajar dari peristiwa di India disana acara keagamaan terjadi tsunami covid-19,” ujarnya.

“Nah kita juga ada acara keagamaan Idul Fitri . Itu sebabnya tadi diminta hati-hati, sehingga kita bisa mengantisipasi.”

Load More