SuaraKaltim.id - Kasus guru honorer meninggal dunia usai divaksin disorot Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Guru honorer Muhammad Azmi Ramadhan, 25 tahun, meninggal dunia setelah divaksinasi Covid-19.
“Kami selidiki dulu. Yang saya tahu, mendiang sudah mengisi surat kendali dan tidak ada masalah,” kata Ketua IDI Balikpapan Dradjat Witjaksono, ditulis Jumat (28/5/2021) dilansir dari Presisi.co, media jaringan Suara.com.
IDI Balikpapan akan rapat untuk membahas kejadian ini. Dibeberkannya, kemungkinan dilakukan autopsi terhadap jenazah Azmi.
"Nanti kami lihat apakah perlu diotopsi dan sebagainya," terangnya.
Baca Juga: Lebaran Sudah Berlalu, Tapi Masih Ada 7 Perusahaan Tercatat Belum Bayar THR
Drajat akan meminta sejumlah keterangan dari dokter yang menangani Azmi saat itu.
"Kami akan panggil dokternya,” tambahnya.
Jika dari hasil pembahasan menunjukkan adanya kesalahan prosedur, Dradjat pun belum dapat memastikan langkah apa yang akan diambil.
"Kalau memang ada pelanggaran, pasti kami tindaklanjuti," terangnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Andi Sri Juliarty telah angkat bicara perihal kondisi Azmi yang demam tinggi dan batuk sebelum divaksin pada 18 Mei 2021 seperti kabar beredar.
Baca Juga: Jasa Usaha Papan Ucapan Tetap Eksis di Tengah Pandemi Covid-19
Juliarty menegaskan hal itu perlu dipastikan lagi. Sebab hasil screening pada Azmi saat itu layak divaksin.
"Ada prosedur screening dan sekarang pun peserta mengisi sendiri lembarnya. Mereka menyatakan sendiri kondisi kesehatannya. Kalau demam juga diperiksa. Ditentukan oleh hasil pengecekan suhu. Nanti kita lihat di lembar yang Azmi isi waktu itu hasil screening layak divaksin," urainya.
Saat ini pun, kelompok kerja KIPI dari Dinas Kesehatan Balikpapan akan membahas kejadian ini. Jika memungkinkan, hasil pembahasan bisa didapatkan dalam waktu seminggu.
Berita Terkait
-
Ironi Hari Guru: Gubernur Bengkulu Manfaatkan Gaji Guru Honorer untuk Pilkada 2024
-
Viral Guru Honorer Belasan Tahun Digaji Rp200 Ribu Kini Lolos Sertifikasi
-
Viral Guru Honorer Ganti Sepatu Usang Siswa dengan yang Baru Banjir Doa: Berkah Rezekinya
-
Guru Honorer Pecah Tangis usai Lulus PNS, Dulu Belasan Tahun Digaji Cuma Ratusan Ribu
-
Guru Supriyani Dipenjara Gegara Dituding Aniaya Anak Polisi, Legislator PKS ke Jaksa Agung: Cederai Restorative Justice
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Hibah $7,6 Juta dari AS untuk Wujudkan Pusat Komando di IKN
-
Pilkada Serentak Kaltim, Milenial dan Gen Z Diharapkan Jadi Penentu Arah Baru
-
Klarifikasi 4 Lurah Terkait Bimtek, Polisi Bontang Pastikan Penyelidikan Berlanjut
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS