Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 04 Juni 2021 | 15:19 WIB
Beruang madu di KWPLH Balikpapan. [Dok. Yayasan Pronatura]

SuaraKaltim.id - Keberadaan Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) yang berada di Jalan Soekarno-Hatta KM 24 Kota Balikpapan kian kritis selama Pandemi Covid-19. Pasalnya tempat wisata yang juga merawat enam beruang madu, kini hanya mengandalkan sumbangan pengunjung yang menyusut hingga 50 persen.

Jika pada hari biasa sebelum Pandemi Covid-19, jumlah pengunjung bisa mencapai 100 orang per hari, kini hanya 50 pengunjung saja. Salah satu penurunan kunjungan tersebut tak bisa dilepaskan dari anjuran Pemkot Balikpapan terkait jam operasional.

"Kami tidak mau ada klaster KWPLH," kata Ketua Yayasan Pronatura Nunik seperti dilansir Presisi.co-jaringan Suara.com pada Kamis (3/6/2021).

Yayasan Pronatura yang selama ini mengelola (KWPLH) hanya mengandalkan donasi pengunjung untuk operasionalnya. Donasi tersebut bisa diberikan pengunjung melalui kotak yang disediakan pengelola.

Baca Juga: Rencana Belajar Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru untuk SMA di Balikpapan Masih Belum Pasti

"Kami sediakan kotak donasi karena kita tidak ada tiket masuk," jelas Nunik.

Meski sebenarnya pihaknya mendapat donasi dari yayasan maupun wisatawan mancanegara namun jumlahnya hanya mencapai puluhan juta rupiah saja. Tentunya jumlah tersebut tak mencukupi biaya pakan dan obat-obatan Beruang Madu selama setahun yang mencapai Rp 360 juta.

Belum lagi beban biaya listrik, kebersihan, perbaikan sarana dan prasarana di KWPLH yang membutuhkan biaya hingga Rp 1,9 miliar.

"Itu saja sangat mepet," ujarnya.

Lantaran itu, dia berharap, perusahaan-perusahaan di Balikpapan bisa berkontribusi untuk keberlangsungan KWPLH. Pernah suatu waktu, kata Nunik, ada perusahaan tambang yang memberikan donasi ke KWPLH, namun cuma sekali.

Baca Juga: Misteri Mengeringnya Waduk Telaga Sari Masih Diinvestigasi Dinas PU Balikpapan

"Kami ngos-ngosan juga. Saya harap mereka mau kerja sama berkelanjutan," harap Nunik.

Load More