SuaraKaltim.id - Rencana pembuatan terowongan di Gunung Manggah, Jala Otto Iskandar Dinata untuk mengurai kemacetan dan kecelakaan hingga kini masuk dalam tahap finalisasi, yakni penyusunan detail engineering design (DED).
Nantinya DED tersebut akan dikonsultasikan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Meski begitu, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengakui, jika rencana tersebut tidak termasuk dalam (rencana pembangunan jangka menengah daerah) RPJMD Kaltim.
"Kami akan sampaikan ke pemprov agar terjadi harmonisasi antara RPJMD provinsi dan kota," ucapnya seperti dilansir Presisi.co-jaringan Suara.com.
Sebelumnya merencanakan pembangunan terowongan tersebut, sebenarnya Pemkot Samarinda mempunyai dua opsi untuk mengurai kemacetan di wilayah tersebut. Pertama, pembuatan jalan layang atau flyover. Kedua, pembuatan terowongan.
Kemudian, penertiban parkir liar sebagai langkah awal telah dilakukan jauh hari sebelumnya.
Sebelumnya diberitakan, estimasi anggaran untuk pembangunan terowongan tersebut mencapai Rp 456 miliar, belum termasuk dampak sosial. Sedangkan untuk pembangunan jalan layang memakan estimasi anggaran sekitar Rp 550 miliar dan juga belum termasuk dampak sosial.
"Kami sudah mendengarkan pertimbangan dari para pakar yang ahli di bidangnya. Mereka menyarankan membangun terowongan. Semua masih direncanakan. Masih bisa berubah. Apakah nanti yang dibuat itu flyover atau bisa juga terowongan. Semua harus berdasar pada pertimbangan teknis oleh ahlinya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Samarinda Herwan menjelaskan, jika terrealisasi proyek tersebut di menjamin dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
"Jadi, kalau itu berhasil mungkin tidak ada lagi kemacetan panjang di Gunung Manggah. Artinya, seperti biasa saja jalurnya," katanya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kaltim Belum Mereda, dalam Sehari 78 Orang Terpapar Virus Corona
Dia juga menyatakan, pembuatan terowongan maupun jalan layang adalah alternatif yang harus dilaksanakan. Jika tak terlaksana, maka tidak akan pernah selesai kemacetan di Gunung Manggah.
"Untuk teknis pemecahan jalan itu belum. Kalau sudah selesai baru kami melakukan mengatur jalan lalu lintas," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dari Rp 2,8 Triliun Jadi Rp 1,6 Triliun, APBD Bontang 2026 Kian Tertekan
-
IKN di Depan Mata, DPRD PPU Fokus Kawal Pembenahan Pesisir
-
Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu, 1.433 TKD Bontang Gaji Tetap UMK
-
Rudy Ong dan Donna Faroek, Simbol Kuatnya Jaringan Mafia Tambang di Era Awang Faroek
-
Demi Proyek IKN, Reforma Agraria di PPU Dipercepat