SuaraKaltim.id - Vaksin Covid-19 memang telah menurunkan risiko rawat inap dan tingkat keparahan infeksi virus corona Covid-19. Tapi, berbagai varian virus corona Covid-19 telah menjadi ancaman baru, termasuk pada orang yang sudah vaksin Covid-19.
Karena, orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 tetap tidak sepenuhnya kebal dari virus corona Covid-19. Mereka juga masih berisiko menyebarkan virus corona Covid-19 itu ke orang lain.
Vaksin Covid-19 memberikan perlindungan bagi orang-orang sekitar 95 persen setelah suntikan kedua. Data juga menunjukkan vaksin Covid-19 mampu mengurangi penularan virus corona Covid-19 lebih dari 80 persen dalam beberapa kasus.
Dengan demikian dilansir dari Express, mereka yang sudah vaksin Covid-19 masih bisa menginfeksi atau menularkan virusnya ke orang lain ketika bersin atau batuk.
Apalagi, varian Delta juga telah menambah bahaya pandemi virus corona Covid-19. Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) memberikan saran baru mengenai pemakaian masker pada data dari infeksi terobosan.
Dalam kasus ini, virus corona Covid-19 bisa menembus pertahanan tubuh yang terbentuk setelah vaksin Covid1-19. Penelitian terbaru CDC juga telah menemukan konsentrasi Covid-19 yang signifikan di hidung dan tenggorokan orang yang suntik vaksin Covid-19.
Meskipun badan tersebut belum mempublikasikan temuannya, mereka mengatakan orang yang sudah vaksin Covid-19 dan terinfeksi virus corona berisiko menularkan penyakitnya ke orang lain, seolah-olah mereka belum mengembangkan kekebalan.
Karena itu, CDC menyarankan orang yang sudah vaksin Covid-19 tetap memakai masker dan menjaga jarak sosial. Tapi, temuan ini bukan berarti vaksin Covid-19 tidak layak dipakai.
Frances Lund, seorang ahli imunologi virus yang berbasis di University of Alabama di Birmingham di AS, mengatakan suntikan vaksin Covid-19 tetap dibutuhkan. Vaksin Covid-19 tetap bekerja melindungi kita, tetapi tidak membuat orang kebal dari virus corona Covid-19 sepenuhnya.
Baca Juga: Takut Disuntik Vaksin Covid-19, Napi Pegang Erat Tangan Nakes
Vaksin Covid-19 bertindak dengan cara memasuki aliran darah melalui jaringan otot dan tetap di sana menunggu infeksi potensi. Sementara itu, virus corona menginfeksi tubuh dengan membuat rumahnya di hidung dan tenggorokan.
Ketika virus corona mencoba menginfeksi paru-paru, antibodi yang terbentuk setelah vaksin Covid-19 akan menendangnya. Di situlah letak aspek vaksin Covid-19 paling bermanfaat, tidak membuat orang kebal tapi bisa menurunkan risiko infeksi parah hingga kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Malaysia Lirik IKN: Komitmen Bersama Bangun Fondasi Asia Tenggara yang Tangguh
-
Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis
-
Dari Kukar hingga Mahulu, Begini Sebaran Konsumsi Ikan Warga Kaltim
-
Kerja Sama Internasional, IKN Tarik Minat Anhui Tiongkok
-
Proyek Rp 206 Miliar, Jalan KubarMahulu Jadi Akses Penting Mobilitas Masyarakat