SuaraKaltim.id - Sultan Aji Muhammad Idris, merupakan sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735 hingga tahun 1778. Ia merupakan sultan pertama yang menggunakan nama Islam, semenjak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara pada abad ke-17.
Ia menikah dua kali dan mempunyai 12 orang putra putri. Istri dari pernikahan pertamanya ialah Andi Rianjeng atau Andin Duyah gelar I Doya Aji Putri Agung Putri. Lalu, istri dari pernikahan kedua ialah Dayang Sungka Binti Tan Panjang Bin Adipati Maharaja Marga Nata Kusuma.
Ia merupakan cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng. Dirinya pernah berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk turut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis.
Dengan gagah berani, ia menggempur VOC. Tentu keikutsertaannya dalam melawan VOC memiliki alasan. Kala itu, selama VOC berkuasa di Sulawesi Selatan, kerajaan-kerajaan di Indonesia tidak mungkin dapat berdagang secara bebas seperti halnya sebelum Sultan Hasanuddin memimpin.
Baca Juga: J.C Oevaang Oeray, Pejuang Dayak dan Pahlawan Kemerdekaan dari Kalimantan Barat
Kekayaan yang ia miliki di bumi Kutai, dipergunakan untuk membantu pembelian persenjataan dan mesiu yang diselundupkan dari Brunei, Solok dan Mindanao. Kemudian dipakai untuk perjuangan guna memerangi VOC Belanda.
Ditahun-tahun tersebut, dengan pengaruh kekuasaan dan pengaruh diplomasi, kewibawaannya berhasil mengkoordinir kekuatan pasukan tempur yang direkrutnya menjadi pasukan yang dipimpin sendiri. Terdiri dari warga Kutai, Pasir, Sambaliung dan Pagatan.
Kala itu, pasukan berkekuatan kurang lebih 800 orang, termasuk perwira dan prajurit Sepangan Kesultanan Kutai. Mereka siap dengan armada lautnya, di berangkatkan ke Wajo untuk bersama pasukan La Maddukelleng bertempur melawan VOC dan sekutu-sekutunya.
"Saat itu di medan juang Sulawesi Selatan hingga ke benteng Belanda di Ford Rotterdam di Makassar," kata Jamil, melalui tulisannya yang ia buat dari beberapa sumber, dan dikutip Suarakaltim.id, Selasa (17/8/2021).
Tak hanya keikutsertaannya dalam membela tanah air, sebagai seorang raja, Sultan Adji Muhammad Idris juga membantu pengembangan agama Islam dalam kawasan kerajaan.
Baca Juga: Petani Theng A Suy, dan Saudagar Tong Djoe, Pejuang Tionghoa asal Sumsel
Ia merubah status kerajaan menjadi kesultanan. Bahkan dirinya menjadi pemimpin pertama Kerajaan Kutai Kartanegara yang memakai gelar 'Sultan'.
Berita Terkait
-
Rumah Sudah Digeledah, Hari Ini KPK Panggil Ahmad Ali Terkait Kasus Gratifikasi Eks Bupati Kukar
-
Usut Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ahmad Ali Nasdem
-
KPK akan Lelang 104 Kendaraan Eks Bupati Kukar, Ada Porsche, Mclaren hingga Harley, Minat?
-
Jejak Rita Widyasari: Dari Jersey Mitra Kukar Jadi Rompi Koruptor
-
Kisah Tragis Mitra Kukar, Dulu Jadi Tim Kaya Raya Kini Putuskan Bubar dan Tak Ikuti Liga 3 2023
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN