SuaraKaltim.id - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru Kalimantan Timur (Kaltim) akan mengikutsertakan para Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Mereka akan membantu pemerintah dalam membuat kajian-kajian dalam bersama Bappenas terkait hal tersebut.
Ketua Umum PII, Heru Dewanto mengatakan, kajian itu di antaranya Pembangunan Rendah Karbon atau Ekonomi Hijau atau Ekonomi Sirkular, Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan, Pembangunan IKN, dan Pembangunan Kepariwisataan.
"Para insinyur tidak hanya dituntut untuk membangun energi baru terbarukan untuk menggantikan energi fosil, tapi juga ditantang untuk melakukan transisi energi menuju sistem ketenagalistrikan, yang mampu membuka potensi energi terbarukan di berbagai daerah di nusantara," ujar Heru dalam keterangannya, disadur dari Suara.com, Minggu (22/8/2021).
Menurutnya, para insinyur yang nantinya berpartisipasi dalam pembangunan IKN, tidak hanya ditantang untuk mewujudkan kota yang smart, green, sustainable, modern, berstandar internasional dan bisa jadi identitas bangsa saja.
Mereka juga ditantang untuk membangun IKN, yang bisa mengoptimalkan perekonomian negara.
"Menjadi big push strategi pemulihan ekonomi nasional, acuan standar baru ibukota dunia, menjadi cawan bagi ledakan kelahiran inovasi teknologi anak bangsa, dan menjadi pusat keuangan regional dan dunia yang baru," tuturnya.
Ia juga mengatakan, para insinyur ditantang untuk mengganti paradigma ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular. Tujuannya untuk memastikan pertumbuhan ekonomi hijau, yang berkualitas dan berkelanjutan.
Sementara, Sekretaris Kementerian PPN atau Bappenas, Himawan Hariyoga, juga memberikan tanggapan. Ia mengatakan di kondisi saat ini, termasuk di kondisi pandemi, semua kalangan tidak bisa lagi berpikir dengan cara yang sama.
Katanya, harus ada pandangan dan pendekatan baru yang diterapkan. Termasuk dalam pembangunan nasional.
Baca Juga: Covid-19 di Kaltim Kembali Melonjak, Kukar Sumbang Angka Kematian Tertinggi
"Kita memerlukan paradigma dan pendekatan baru dalam perumusan kebijakan pembangunan nasional, tidak cukup pemerintah bergerak sendirian, diperlukan kerjasama multipihak yang salah satunya dibutuhkan kerjasama dengan PII," jelasnya.
Ia juga berharap pandangan dan pendekatan baru, dapat diterapkan dalam pembangunan IKN baru, yang rencananya dibangun di wilayah Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara.
"Pengembangan IKN sebagai ajang pengembangan inovasi dan teknologi para insinyur. IKN akan diarahkan sebagai kota dunia untuk semua, simbol negara maju," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
128 Penyuluh Dikerahkan Kukar untuk Kawal Swasembada Pangan IKN
-
Unmul Klarifikasi Mahasiswa dalam Video 'Tunggangi Penyu' Derawan: Bukan Bagian Kegiatan KKN
-
Balikpapan Matangkan Lokasi Dapur MBG di Tiga Kecamatan Prioritas
-
Dukung IKN, Pemkab PPU Targetkan 60 Persen Warga Terlayani Air Bersih
-
Harga Beras Premium di Balikpapan Tembus Rp17 Ribu, Jauh di Atas HET