Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 25 Agustus 2021 | 18:46 WIB
Ilustrasi nasi (pixabay).

SuaraKaltim.id - Nasi merupakan makanan pokok beberapa negara di Asia. Apalagi Indonesia. Sejak lama nasi menjadi makanan utama bagi masyarakat Bumi Pertiwi.

Asupan ini menjadi makanan pokok pembangkit energi. Mengingat karbohidrat merupakan kandungan utama yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dalam nasi. 

Tapi ketika habis memakannya, ada beberapa orang yang mengalami kantuk atau lelah usai mengkonsumsinya.

Disadur dari Suara.com, ahli gizi Pooja Makhija menjelaskan, bagaimana proses pencernaan tubuh bekerja dalam hal asimilasi karbohidrat. Hal ini yang memunculkan reaksi dalam tubuh, termasuk kantuk usai makan nasi. 

Baca Juga: Penasaran Perbedaan Porsi Nasi Padang, Pria Ini Nekat Makan sambil Bawa Timbangan

"Karbohidrat apapun akan memiliki efek yang sama. Karena karbohidrat diubah menjadi glukosa dan glukosa membutuhkan insulin," katanya, Rabu (25/8/2021).

Ilustrasi nasi putih. (Pixabay)

"Sekarang ketika lonjakan insulin meningkat, maka akan mendorong asam lemak esensial triptofan, yang menyebabkan melatonin dan serotonin meningkat yang merupakan hormon penenang yang menyebabkan kantuk," imbuhnya. 

Keadaan mengantuk usai makan nasi, merupakan respons yang sangat normal. Di mana tubuh difokuskan untuk bekerja dalam konteks pencernaan saja.

Oleh karena itu, dirinya mendorong agar orang-orang mengisi porsi makannnya dengan berbagai kandungan yang berbeda. 

"Piring Anda harus mengandung 50 persen sayuran, 25 persen protein, 25 persen karbohidrat karena protein juga berkontribusi terhadap triptofan," tuturnya.

Baca Juga: Viral Yellow Claw Pamer Makan ala Warteg, Pas Dizoom Publik Malah Salfok ke Hal Ini

Sayuran yang kaya serat seperti bayam, brokoli, dan lain sebagainya, bisa membantu agar tak cepat kantuk. Protein baik hewani maupun nabati juga perlu disajikan di piring Anda agar pola makan tetap seimbang.

Load More