Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 12:00 WIB
Skandal kasus cek kosong Irma Suryani dan Hasanuddin Masud. [Istimewa]

Tak tinggal diam, ia menceritakan saat itu kliennya Nurfadiah sontak menanyakan tindakan Irma.

"Sempat ditanya sama ibu (Nurfadiah) kenapa diambil. Dijawab (Irma Suryani) karena kamu (Nurfadiah) ada utang. Dan dijawab lagi, harusnya jangan ambil barang dong. Terus diancam (Irma Suryani) kalau engga terima nanti saya laporkan kamu ke saudara-saudara mu (karena punya utang). Ya untuk selevel itu ya malu-lah. Jadi posisinya itu di bawah ancaman," katanya.

Sejatinya, piutang antara Irma dan Nurfadiah telah diselesaikan. Keduanya diketahui sempat menjalani hubungan bisnis menjual tas branded dan sejumlah perhiasan.

"Kalau masalah utang itu sebetulnya cuman satu aja. Dan itu sudah dibayarkan ada bukti rekening korannya. Kalau utang (solar laut) itu engga ada, ya utangnya cuman satu itu aja," tekan Saud.

Baca Juga: Pemeriksaan Hasanuddin Masud dan Istri Lagi-lagi Tertunda, Mau Sampe Kapan Pak Ditundanya?

Sekali lagi ia pun menegaskan, jika jalinan bisnis antar keduanya hanya pada penjualan tas branded, dan sejumlah perhiasan.

"Bukan sukarela lah menyerahkan itu. Analoginya gini kalau misalnya abang punya utang Rp 10 juta terus surat berharga diambil padahal abang sudah bayar, masa itu disebut sukarela?," tanyanya mengibaratkan.

Ditanya langkah ke depan apa, ia pun menjawab saat ini ia hanya tinggal menunggu proses kepolisian. Baik dalam berkas terlapornya Irma Suryani di Polda Kaltim, maupun dilaporkannya Hasanuddin Masud dan Nurfadiah di Mapolresta Samarinda.

"Sekarang kami tinggal menunggu aja. Karena semua sudah kami penuhi. Bolanya sekarang ada ditangan penyidik," imbuhnya.

Tudingan untuk Irma Suryani hanya omong kosong

Baca Juga: Makin Alot, Fraksi Golkar DPRD Kaltim Tanggapi Kasus Dugaan Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud

Sementara itu, kuasa hukum dari Irma Suryani, Jumintar Napitupulu menyatakan, tudingan yang dituduhkan oleh kliennya yang telah melakukan pemerasan dan pengancaman hanya omong kosong.

Pasalnya, Jumintar menegaskan kliennya tidak pernah melakukan apa yang telah ditudingkan kubu Hasanuddin Masud-Nurfadiah tersebut.

"Klien kami tidak pernah melakukan pemerasan dan pengancaman itu. Karena bukan begitu kenyataannya, tapi yang ada bahwa suraty-surat berharga itu murni diantar oleh yang bersangkutan (Nurfadiah) ke rumah ibu Irma di Jalan Milono," lugasnya.

Bahkan menurutnya, keberadaan surat berharga ditangan kliennya itu karena diantar langsung oleh Nurfadiah. Pengantaran itu tanpa didampingi sang suami.

"Yang disampaikan ke saya pada saat itu, ibu Nurfadiah bilang (kepada Irma Suryani) pegang saja ini kak Irma (sertifikat dan BPKB) kalau sudah ada uang nanti saya bayar (utang) baru saya ambil kembali itu (sertifikat dan BPKB)," jelasnya.

Sementara itu, ia juga menyikapi kronologis yang diberikan kubu Hasanuddin Masud-Nurfadiah soal kliennya mendatangi kediaman rival dan langsung melakukan pengambilan paksa surat berharga tersebut.

Load More