SuaraKaltim.id - Wali Kota Samarinda Andi Harun, kembali menyoroti kinerja Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda, terkait pelayanan air bersih di Kota Tepian. Pasalnya, keluhan air keruh kembali terjadi di beberapa titik wilayah saluran Perumdam Tirta Kencana. Tak hanya warga, ia bahkan turut mengalami hal yang sama.
Kepada awak media, dirinya yang hingga kini masih tinggal di kediaman pribadinya di jalan Wahid Hasyim II, Samarinda Utar mengaku telah menyampaikan temuannya itu dengan mengirimkannya langsung di grup WhatsApp Perumdam Tirta Kencana Samarinda pada Minggu (17/10/2021) malam.
Meski demikian, orang nomor satu di Samarinda itu mengaku belum mengetahui apakah temuannya itu sudah ditindaklanjuti oleh Perumdam Tirta Kencana Samarinda atau belum.
"Saya belum tahu. Saya hanya masuk ke grupnya PDAM. Saya bilang beberapa tempat sekarang keruh," ujarnya dilansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin (18/10/2021).
Ia melanjutkan, meski persoalan air keruh merupakan masalah lawas di Kota Tepian atas pelayanan PDAM, dan salah satu sumbernya lantaran terjadinya air bangai. Namun menurutnya saat ini juga diperlukan adanya solusi permanen.
"Walaupun saya menyadari sumber air kita itu air bangai. Tapi pendekatan teknologi, dan penyiapan solusi permanen, itu wajib dipenuhi oleh Perumdam Tirta Kencana," katanya.
Ia menegaskan, kondisi air bangai di Kota Tepian tak bisa terus-menerus dijadikan alasan PDAM tak bisa memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
"Kalau air bangai itu semua orang tahu. Yang diperlukan sekarang adalah konsistensi, melakukan pemeliharaan, dan menemukan solusi, termasuk penerapan teknologi. Agar masalah air keruh tidak terus menerus berulang," tegas Andi Harun.
"Kalau terus berulang, itu menimbulkan high cost. Biaya operasional tidak hemat. Selain itu, masalahnya akan bertumpuk terus tiap tahunnya," lanjutnya.
Baca Juga: TOK! Putra Wali Kota Samarinda Resmi Gantikan Arbain di DPRD Kota Tepian
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, ia mengaku akan melakukan tinjauan ke bak penyaringan air di lingkungan Perumdam Tirta Kencana Samarinda.
"Saya akan tinjau. Maksud saya jangan menunggu orang mengeluh. Itu harus ada schedule (jadwal) tertib. Kalau ini baknya berada di lingkungan Perumdam. Mestinya mereka mengatur jadwal teratur sehingga keluhan itu makin hari makin kecil," imbuhnya.
Terpisah, Humas Perumdam Tirta Kencana, Muhammad Lukman, menerangkan, temuan wali kota sudah ditindaklanjuti pihaknya.
"Sudah kami lakukan pencucian pipa atau wash out. Dan sudah jernih kembali," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Ia menyebut, persoalan air keruh biasanya terjadi di wilayah yang aliran airnya tidak kontinu alias bergilir. Seperti di kawasan Sempaja, Wahid Hasyim I & II, DI Pandjaitan, Damanhuri, Sambutan Asri dan seterusnya.
"Saat jadwal pipa kosong dan saat jadwal mengalir, endapan didalam lumpur ikut terbawa arus. Biasanya kalau air dalam pipa penuh dan aliran normal, itu akan jernih sendiri," urainya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
140 Titik Panas Sehari, Kaltim Siaga Karhutla
-
1.170 ASN Sudah Pindah ke IKN, Pemerintah Pusat Gas Pol Transisi Birokrasi
-
Tak Lagi Seremonial, DPRD Kaltim Dorong Penanganan Stunting Berbasis Data
-
Atasi Banjir, Balikpapan Bangun Saluran Inhutani yang Ramah Pejalan Kaki
-
Toha Dukung Prabowo: Keppres IKN Harus Menunggu Infrastruktur Siap