Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 28 Oktober 2021 | 06:30 WIB
Stik amplang buatan Ambar Wahyuningsih digemari hingga ke luar Kaltim. Inovasinya berbuah manis. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Amplang yang jadi kudapan favorit di Samarinda kini makin berkembang. Seperti halnya yang dilakukan Ambar Wahyuningsih. Dirinya berinovasi membuat stik amplang rupanya mampu jadi produk andalan yang digemari.

Awalnya, dia sekadar mencoba membuat amplang bersama keluarga. Namun pada 2015, barulah dia berani berjualan. Pada 2017, Lurah Palaran kala itu pernah mengajaknya untuk ikut suatu lomba. Saat mencicipi amplang buatan Ambar, rupanya menuai respons positif dan enak. 

“Alhamdulillah, 2018 saya bikin stik amplang. Inovasi untuk cari amplang yang enak dimakan. Semuanya bisa ngemil. Itu dari amplang yang bantat. Kadang tidak mau ngembang, jadinya dibuat stik,” ungkapnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (28/10/2021).

Sampai saat ini, dirinya menggunakan bahan baku dari ikan bandeng dan ikan biji nangka. Dia menyebut, kebanyakan pelanggan menyukai amplang yang dibuat dari ikan biji nangka.

Baca Juga: Proyek Penanggulangan Banjir di Samarinda Dimulai, Drainase Bawah Tanah Ditaja

Amplang buatan Ambar sudah banyak pula yang dikirimkan ke luar daerah. Salah satunya banyak diminati oleh masyarakat Makassar. Bahkan jadi buah tangan yang dikirim ke Surabaya, Papua, hingga Timor Leste. 

“Mereka awalnya tau amplang itu yang bentuknya bulat. Maunya yang seperti itu. Tiap beli, kadang saya kasih bonus 3 kilogram, 5 kilogram. Makin ke sini, ternyata malah mau makan yang stik,” lanjutnya lagi. 

Dia mengungkapkan, kelebihan dari produknya ialah Ikan-ikan yang digunakan dipastikan dalam keadaan segar. Bahkan dia juga mencuci ikan-ikan itu sendiri.

Penggunaan minyak juga selalu baru. Cukup 2 kali, dan minyak tidak dipakai berulang-ulang. 

“Izin-izin sudah lengkap. Ada PIRT dan halal. Alhamdulillah. Bahannya pun enggak pakai sembarangan. Harus yang halal. Kalau ikan juga harus cari sendiri. Misal tidak sempat ke pelelangan, saya ke pasar sendiri. Kalau kondisinya nggak bagus, saya nggak mau,” tambahnya. 

Baca Juga: Lahan Pemkot Diduga Diserobot Oknum, Andi Harun Siapkan Langkah Hukum

Disperin Samarinda juga memiliki keterlibatan dalam usaha Ambar. Sertifikasi halal, Ambar mendapat subsidi dan dibantu. Kemudian saat pandemi, juga mendapat bantuan berupa kompor dan wajan. Termasuk promosi-promosi untuk meningkatkan penjualan. 

“Disperin Samarinda sangat membantu kami. Waktu itu pernah diajak siaran di radio. Pelatihan kemasan, kewirausahaan dan digital marketing,” lanjutnya. 

Bicara soal harga, stik amplang buatan Ambar sangat terjangkau. Mulai berat 50 gram dengan harga Rp 10 ribu, 100 gram dibanderol seharga Rp 20 ribu. 200 gram seharga Rp 25 ribu, 250 gram Rp 40 ribu, dan untuk ukuran 500 gram dihargai Rp 75 ribu. Paling besar, ukuran 1 kilogram seharga Rp 150 ribu. 

Dirinya juga mempersilakan calon pembeli untuk datang langsung ke rumahnya yang berada di Jalan Nahkoda, RT 18. Bukuan, Palaran, Samarinda. Jika datang ke rumah, calon pembeli bisa request untuk amplang kemasan berapapun. 

“Kedepan, saya ingin mengembangkan usaha. Jadi tidak jalan di tempat. Ingin ada pembinaan dan pendampingan lagi. Tempat alur produksi juga ingin saya benahi,” tandasnya.

Load More