SuaraKaltim.id - Meski sederhana, aneka kerupuk juga bisa jadi bisnis yang menjanjikan. Dengan catatan, jika digeluti secara serius. Ummy adalah orang yang berhasil membuktikan itu. Awalnya, dia adalah karyawan di sebuah perusahaan. Namun pada 2015, dia terpaksa dirumahkan selama 9 bulan karena perusahaannya bermasalah.
Bulan kedua setelah menganggur, dirinya tak terbiasa terus berdiam diri di rumah. Awalnya, dia berjualan madu mongso dan rengginang. Setelah beberapa kali produksi, ada agen yang memasarkan. Usai lebaran, Ummy kembali berpikir untuk membuat produk lainnya.
“Akhirnya kami belajar, kira-kira mana yang pemasarannya enak dan terlalu mahal tapi cepat diminati pelanggan. Sebab selama dirumahkan, modal menipis. Kan tidak terima gaji,” ungkapnya dilansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (27/10/2021).
Hingga akhirnya, dirinya memutuskan untuk membeli 5 kilogram tepung dan mulai memproduksi kerupuk mihun. Produksi kerupuk pun terus dia perbaiki. Sebab terkadang ada saja ditemukan kerupuk yang mekar, tidak mekar, tebal, atau ketipisan.
“Terima saja kritikan orang. Teman-teman saya kadang ada yang tidak percaya. Akhirnya saya tertantang, itu motivasi kalau saya harus bisa,” lanjutnya.
Kini, produksi kerupuk di Benua Etam Kuliner semakin bervariasi. Mulai kerupuk beras, kerupuk warna-warni, dan rengginang mahakam. Penambahan kerupuk juga belajar dari nol lagi. Semua dibuat dengan alat manual. Dia sudah mempunyai pelanggan sampai ke Makassar, Parepare, Mamuju, hingga Medan.
“Saya itu biar harga bahan naik, pokoknya jangan sampai diubah-ubah. Supaya kualitasnya juga enggak berubah dan tetap sama. Kerupuk saya menggunakan bahan alami,” tegasnya.
Seluruh jenis kerupuk harganya sama, yakni Rp 20 ribu untuk reseller. Sedangkan jika beli langsung ke dirinya, dibanderol seharga Rp 25 ribu. Dia juga menambahkan bahwa dari Disperin Samarinda memberi dukungan dengan mengikutsertakan Ummy untuk pelatihan kemasan serta kewirausahaan. Termasuk promosi di media. Dirinya juga telah belajar cara penjualan online.
“Kedepannya, saya berharap kerupuk ini bisa menyebar di seluruh penjuru Indonesia. Saya juga mau memperkenalkan kalau ikonnya Mahkota 2 di Samarinda itu kan kuliner kerupuk mihun,” bebernya.
Baca Juga: Lahan Pemkot Diduga Diserobot Oknum, Andi Harun Siapkan Langkah Hukum
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!