SuaraKaltim.id - Konfrontir antara Hasanuddin Mas’ud dan Nurfadiah, dengan pengusaha asal Samarinda, Irma Suryani terkait dugaan cek kosong senilai Rp. 2,7 Miliar telah bergulir. Agenda tersebut dilaksanakan di ruang gelar perkara Bareskrim Polresta Samarinda pada hari Jum’at (29/10/2021), dan berlangsung kurang lebih 2 jam.
Pihak pelapor, Irma Suryani mengatakan sangat puas dengan agenda ini. Bahkan pada saat pertemuan tersebut sempat ada perdebatan lantaran pihak terlapor membahas masalah jual beli bisnis branded.
"Yang saya laporkan cek kosong, tapi dari pihak terlapor mengaku bahwa itu bisnis barang branded, bukan solar laut yang kita permasalahkan," ungkap Irma saat ditemui usai menghadiri konfrontir pada hari tersebut.
Bahkan dalam agenda konfrontir ini, pihak dari Irma sempat memberikan bukti pendukung saat penjabaran agenda. Hal itulah yang katanya menjadi sesuatu yang didebatkan. Pihak terlapor yang terus mengaku jika landasan dari kasus tersebut berbuntut dari bisnis jual-beli barang branded.
Sedangkan, pokok pembicaraan yang sebenarnya adalah terkait dengan bukti cek kosong yang dihasilkan dari bisnis solar laut. Di mana dalam bukti yang dimaksud berupa fee (biaya) yang mengatakan bahwa itu menyangkut soal bisnis solar laut. Karena dalam transfer yang dilakukan terlapor ke rekening pelapor itu terdapat fee yang tertera. Secara tegas, Irma pun merasa bahwa keterangan dari pihak terlapor sudah tidak pada inti permasalahannya.
"Iya, kita sampaikan berikut dengan buktinya. Dan dalam masalah itu, ada pembahasan fee yang mengatakan bahwa solar laut itu berbisnis dan itu 6 kali transaksi," bebernya.
Dia menjelaskan cek kosong tersebut diterimanya pada saat PT Nurfadiah Jaya Angkasa (NJA) yang merupakan sebuah perusahaan bergerak di bidang bisnis solar laut, mengalami pailit pada tahun 2016 silam.
“Artinya kan pada saat itu (cek kosong) diberikan kepada saya, perusahaan itu sudah mengalami pailit."
"Iya kita tunggu aja hasilnya gimana, saya serahkan semuanya kepada pihak penyidik. Kita tunggu aja hasilnya gimana. Saya serahkan semuanya kepada pihak penyidik,” imbuhnya.
Baca Juga: Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud, Polisi: Sedang Fokus ke Tim Forensik dan Labfor
Kuasa Hukum Terlapor Bantah Pernyataan Pihak Pelapor
Bantahan tentu terlontar dari pihak terlapor yang diwakili oleh kuasa hukum dari Hasanudin Mas’ud dan Nurfadiah, Saud Purba. Ia membenarkan soal PT NJA yang sudah mengalami pailit. Namun, pihaknya kebingungan dengan soal cek kosong yang keberadaannya ada di tangan pihak pelapor atau Irma Suryani.
“Itu cek kan disimpan di brangkas karena perusahaan sudah pailit. Tapi anehnya kenapa bisa ada di dia (pelapor). Kami minta pihak pelapor untuk membuktikan darimana dia dapat cek itu, kan seharusnya ada tanda terima bahwa cek itu sudah diberikan,” ungkap Saud.
Disinggung adanya pemberian uang cash yang disaksikan oleh pihak supir terlapor, ia pun turut angkat bicara perihal masalah tersebut. Menurutnya ada hal janggal soal hal itu dan ia menuturkan bahwa pihaknya tidak melakukan hal seperti itu.
“Ya dari pelapor bisa jadi ngomong begitu, tapi kan dari kami tidak ngomong seperti itu. Kalaupun kami serahkan itu pertama perusahaan sudah pailit, kemudian yang kedua kami ini nggak tau kenapa cek itu bisa berada di tangan dia (Irma Suryani), dan kalaupun ada pembayaran itukan harus jelas bagaimana kebenarannya,” bebernya.
Kemudian, terkait dengan bisnis solar laut yang menjadi permasalahan saat ini, ia mengaku tidak mengetahui hal itu sama sekali, baik pola dan jenis bisnisnya. Bahkan katanya, tak ada data yang melengkapi dasar bisnis tersebut.
“Kan ada itu pembicaraan 40/60, kalau memang ada biasanya pasti ada tanda hitam di atas putih. Dimasukkan ke logika ajalah,” pungkasnya.
Kontributor: Apriskian Tauda Parulian
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Bapenda Kalimantan Timur Tegaskan Komitmen Digitalisasi Melalui Kerja Sama dengan Paylabs
-
140 Titik Panas Sehari, Kaltim Siaga Karhutla
-
1.170 ASN Sudah Pindah ke IKN, Pemerintah Pusat Gas Pol Transisi Birokrasi
-
Tak Lagi Seremonial, DPRD Kaltim Dorong Penanganan Stunting Berbasis Data
-
Atasi Banjir, Balikpapan Bangun Saluran Inhutani yang Ramah Pejalan Kaki