SuaraKaltim.id - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki 1.735 lubang bekas tambang yang berada di seluruh kabupaten/kota. Bahkan salah satu kabupaten penghasil lubang tambang tersebut berada di Kutai Kertanegara (Kukar).
Diketahui Kukar sendiri memiliki 842 lubang tambang, disusul oleh Samarinda yang memiliki 349 lubang tambang, dan Kutai Timur (Kutim) 223 lubang tambang.
Namun semakin lama, banyak masyarakat yang mulai menjadikan lubang tambang tersebut sebagai destinasi wisata. Salah satunya yakni, wisata Taman Gubang yang terletak di desa Long Urung, Kelurahan Tenggarong Seberang, Kukar.
Di wisata Danau Taman Gubang terdapat beberapa kapal wisata, serta sepeda air untuk para pengunjung menikmati keindahan danau yang dulunya adalah lubang tambang bekas.
Pengelola Taman Gubang, Ahmadi mengatakan di taman gubang menyediakan sepeda air yang menggunakan pipa untuk pelampungnya, 4 unit gubang kembar yaitu sebuah perahu yang dijadikan satu dengan kapasitas muat 8 orang, serta sepeda air.
“Untuk sepeda air, gubang kembar itu semua kami buat langsung disini, namun untuk bebek dayung itu dikirim langsung dari pulau Jawa,” ungkap Ahmadi saat ditemui SuaraKaltim.id, Kamis (18/11/2021).
“Untuk gubang kembar kami memberik tarif Rp. 100 ribu sekali putar selama 30 menit, kemudian untuk sepeda air tarifnya 50 ribu selama 30 menit,” sambungnya.
Disinggung mengenai para warga yang mengunjungi Taman Gubang, ia menambahkan bahwa pasca pandemi Covid-19 kunjungan warga ke daerah ini sangat banyak. Namun, dirinya menambahkan tetap menghimbau para pengunjung untuk menerapkan protoKol kesehatan (Prokes).
"Alhamdulillah pengunjung disini ramai karena kan disini (Kukar) sudah PPKM level 2, jadi setiap hari libur, maupun weekend para pengunjung berdatangan. Untuk hari biasa ada juga yang datang Cuma hanya sedikit saja,” imbuhnya.
Baca Juga: Lagi Pesut Hamil Mati di Perairan Sungai Mahakam Kukar, Warganet Sedih: Duh
Salah satu pengunjung asal Kota Samarinda, Friska mengatakan ini kali pertama dirinya mendatangi destinasi wisata bekas galian tambang. Dirinya menilai, galian tambang dikenal sebagai tempat yang ekstrem lantaran maraknya pemberitaan adanya korban yang tenggelam di lumbang tambang.
"Baru sekali sih saya ketempat wisata ini, Dan yang bikin kaget saya ternyata dulunya adalah galian tambang," ungkap Friska.
Wanita yang kerap disapa Icha ini menambahkan, banyak sekali yang bisa dinikmati di wisata air taman gubang lantaran letak lokasi wisata tersebut berada di sebuah pedesaan.
“Iya seperti naik perahu keliling danau disini, terus katanya yang paling asik disini naik perahu sambil lihat sunset. Cuma cuacanya tadi agak kurang mendukung,” imbuhnya.
Kendati itu, Icha menuturkan dirinya akan kembali datang lagi ke wisata Taman Gubang untuk menikmati sunset di daerah ini.
“Iya nanti kalau ada waktu saya mau kesini lagi ajak teman-teman, kan kata orang disini sunsetnya keren,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan, sepanjang regulasinya sesuai dengan ketentuan, pihaknya sangat mendukung lahan bekas tambang dijadikan sebagai pariwisata.
“Misalnya status kepemilikan bahwa proses peralihan untuk eks tambang itu sudah memenuhi ketentuannya, yang tidak berbicara lokasinya, kita disini interprensi itu tentang bagaiman melakukan peningkat daya saing pariwisata, servisnya, sumber daya manusia (sdm) itu seperti apa,” jelasnya.
Dia menambahkan jika di kampung lainnya mempunyai sebuah lubang bekas tambang itu boleh di gali dan memanfaatkan potensi yang ada di desa tersebut.
“Jadi justru kehadiran Kelompol Sadar Wisata (Pokdarwis) bisa menggali potensi wisata di desa itu. Contoh ada sungai kecil disalah satu desa kalau orang lihat kan biasa aja, namun kalau dibikin jadi tempat wisata itu bisa menjadi minat masyarakat untuk berkunjung,” bebernya.
“Nah begini juga dengan yang ada di taman gubang ini, ini bekas lubang tambang yang dijadikan sektor pariwisata. Dan saya sangat mengapresiasi warga desa disini menyulap bekas tambang jadi tempat wisata,” pungkasnya.
Kontributor: Apriskian Tauda Parulian
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Malaysia Lirik IKN: Komitmen Bersama Bangun Fondasi Asia Tenggara yang Tangguh
-
Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis
-
Dari Kukar hingga Mahulu, Begini Sebaran Konsumsi Ikan Warga Kaltim
-
Kerja Sama Internasional, IKN Tarik Minat Anhui Tiongkok
-
Proyek Rp 206 Miliar, Jalan KubarMahulu Jadi Akses Penting Mobilitas Masyarakat