SuaraKaltim.id - Kepala Satpol PP Kota Balikpapan Zulkifli menegaskan, anggotanya yang bersikap berlebihan saat melakukan penertiban bisa diberhentikan.
Hal itu ia sampaikan menanggapi kasus kekerasan yang diduga dilakukan oleh anggotanya beberapa waktu lalu saat melakukan razia di salah satu lokasi di Balikpapan. Pada saat itu, ia berdalih kejadian itu tak sengaja dilakukan, bahkan katanya itu cuma refleks belaka ketika bertugas di lapangan.
“Karena dia dalam bertugas kalau memang melakukan pelanggaran kita berikan teruran lisan, tertulis sampai dengan pemberhentian bisa terjadi,” ujarnya melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Minggu (28/11/2021).
Namun, untuk sanksi pemberhentian sebagai personil Satpol PP, katanya akan dilihat dari tingkat pelanggarannya. Hanya saja, hingga kini belum ada personil Satpol PP yang diberhentikan mengenai sikap berlebihan saat melakukan penertiban.
“Kita juga ada diatur dalam etika, kita lihat nanti sejauh mana (pelanggarannya). Tapi sampai saat ini belum pernah kita berhentikan,” ungkapnya.
Menurutnya, selama ini jika ada pelanggaran yang dilakukan personil Satpol PP, akan dilakukan pemeriksaan internal. Kemudian diberikan teguran secara lisan maupun tulisan.
“Semacam melakukan verifikasi internal. Kan kalau ada tindakkan berlebihan kita akan berikan teguran. Jadi teguran tertulis dari kita sebagai yang membina personil," imbuhnya.
Sementara sebagai pegawai negeri sipil (PNSI) juga diatur dalam Peraturan pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
“Tergantung pelanggarannya,” tambahnya.
Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Jurnalis Perempuan di Balikpapan Diamankan
Katanya lagi, sudah menjadi resiko personil Satpol PP ketika melakukan penertiban terkadang mendapat perlakuan tidak baik dari masyarakat. Namun tidak boleh membalas secara fisik.
“Misalnya masyarakat ini yang kita tertibkan sumpah serapah dengan mulut. Itu dalam etika tugas kita tidak boleh kita balas dengan fisik. Itu kan resiko sebagai petugas. Ketika ada masyarakat yang mencaci maki, kita tidak diperkenakan merespon dengan yang berlebihan misalnya dengan tangan, dengan fisik, maskimal juga dengan mulut,” imbuhnya.
Terkait dengan kasus pemukulan yang dilakukan oknum personilnya terhadap pengamen saat melakukan penertiban di Balikpapan Utara, ia mengaku hal itu baru pertama kali terjadi di masa kepemimpinannya.
“Kita kan juga baru ini yang ada trouble di lapangan, biasanya aman-aman saja. Dapat informasi tadi pagi ini memang agak berlebihan,” lugasnya.
Ia mengatakan, kemungkinan pengamen tersebut belum pernah diamankan oleh pihak Satpol PP. Kemudian si pengamen berontak dan melakukan perlawanan.
“Jadi pikiran yang bersangkutan ini akan ditahan atau apa ya, jadi berontak’ Kalau yang biasa bolak balik kita amankan itu biasa saja,” sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Skandal 17 Guru Besar di ULM: Rektor Janjikan Pembenahan Total
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat