Sekolah lainnya yang siap untuk PTM adalah SMAN 2 Samarinda. Waka Kurikulum, Ainun Jariah menjelaskan bahwa secara sarana semuanya sudah siap. Wajib menjalankan protokol kesehatan, tiap ruang kelas di SMA 2 sudah dilengkapi dengan wastafel yang dipasang di dalam. Selain itu, ada pula wastafel yang terletak di luar kelas. Lengkap dengan sabun cuci tangan.
Hingga saat ini masih menunggu instruksi dan aturan resmi dari Disdikbud Kaltim untuk kepastian PTM. Selain sarana prasarana yang lengkap, seluruh guru dan siswa di SMAN 2 juga sudah menerima kedua dosis vaksin. Sebagai informasi, SMAN 2 memiliki 1.060 siswa dengan 30 rombongan kelas (rombel),1 kelas diisi 36 siswa. Kemudian untuk jumlah guru serta tenaga Tata Usaha (TU) ada 85.
Persiapan PTM nanti, rencananya dalam 1 kelas akan dibuat 2 kelompok yakni kelompok A dan B. Untuk belajar di sekolah, kedua kelompok ini tidak akan sama jadwalnya. Misalnya, di minggu pertama kelompok A akan belajar di sekolah selama 3 hari yakni Senin, Rabu, Jumat. Lalu kelompok B akan masuk pada Selasa dan Kamis.
Namun pada minggu kedua, jadwal kelompok B akan bergantian dengan kelompok A. Yakni masuk selama 3 hari yakni Senin, Rabu, dan Jumat. Sedangkan kelompok A bergiliran untuk masuk pada Selasa dan Kamis. Biasanya, 1 jam pelajaran berdurasi selama 45 menit.
Tapi nantinya akan dipersingkat menjadi 30 menit. Jika PTM berlangsung, jadwal kelas akan dimulai sekitar 07.30 hingga 12.00 Wita. Dalam 1 hari, sekitar 3-4 mata pelajaran akan disampaikan.
“Kepala Disdikbud Kaltim (Anwar Sanusi) memang sering datang ke sekolah. Jadi beliau selalu tahu sudah sampai mana persiapannya. Jadi kami memang selalu dilihat dan disebutkan kalau SMAN 2 sudah siap gelar PTM,” ungkap Ainun.
Bicara soal kemungkinan terjadi learning loss, para guru harus siap menghadapi itu. Secara umum, jika kegiatan belajar-mengajar (KBM) tidak terjadi secara tatap muka, pasti ada beberapa siswa yang tak paham.
Bagi siswa yang tertinggal pelajaran atau tugas, nantinya pasti akan dikejar untuk mendapatkan nilai yang minimal tuntas. Disebutkan Ainun, hal itu menjadi risiko.
“Nanti pada saat PTM, masalah-masalah tersebut akan diselesaikan satu per satu. Yang tadinya tidak pernah mengumpulkan tugas atau sedikit tugasnya, saat ketemu bisa ditagih atau ditunggu tugasnya. Bisa juga dijelaskan kalau siswa tidak paham materi,” lanjutnya.
Baca Juga: PT IKI Buka Peluang Kerja Bagi Lulusan SMK ke Jepang
Ketika ditanya apakah sekolah tetap mengkombinasikan antara pembelajaran daring dan luring, Ainun menyebut memang ada beberapa skenario. Hal itu dikembalikan lagi ke kondisi masing-masing sekolah untuk lebih cocok menerapkan yang mana.
“Nanti model-model itu akan disesuaikan dengan masing-masing sekolah. Bisa kombinasi yakni separuh daring, separuh luring. Atau full semua tatap muka dan siswa yang di rumah diberikan tugas. Banyak opsinya. Itupun belum kami bahas,” lanjutnya.
Hingga saat ini, dia yang ada di bagian kurikulum pun masih merancang opsi terbaiknya. Hasilnya nanti masih akan dibahas melalui rapat dan harus ada persetujuan antara para guru, waka lainnya, dan kepala sekolah.
“Kami tetap harus menunggu izin. Pertama dari gubernur, kemudian izin dari Disdikbud, lalu meminta izin dari orangtua siswa. Kalau orangtua tidak mengizinkan, maka kami wajib memfasilitasi siswa untuk tetap belajar daring,” tandas Ainun.
Berdasarkan rekapitulasi data dari Disdikbud Kaltim per 16 November 2021, dari 146.716 siswa SMA/SMK sederajat seluruh Kaltim, ada 106.394 siswa yang sudah vaksin. Sedangkan 40.322 siswa lainnya belum. Sedangkan dari total guru sebanyak 10.472, sudah ada 9.584 yang sudah terima vaksin. Sementara 888 guru lainnya belum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
Terkini
-
Pemkab PPU Siapkan Lahan Sekolah Taruna Nusantara Penopang IKN
-
Pajak Jadi Darah Pembangunan, Kaltim Tawarkan Tarif Terendah dan Layanan Digital
-
Anggaran Influencer Rp 1,7 Miliar Dipertanyakan, Infrastruktur Wisata Kaltim Masih Jadi PR
-
Gati dan Genting, Jurus PPU Cegah Stunting di Jantung IKN
-
Rahasia Hidup Sehat Ala Orangutan Kalimantan, Bisa Ditiru Manusia!