SuaraKaltim.id - Kubah Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Kaltim disebut kumuh. Pernyataan itu bahkan viral dan diduga berasal dari waragnet.
Masjid kebanggaan masyarakat Samarinda dan Kaltim yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Teluk Lerong Ulu, Samarinda Ilir itu memang butuh perawatan. Khususnya di bagian kubahnya.
Akhirnya, karena sudah terlanjur viral tersebut, relawan yang berasal dari Samarinda bahkan dari Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Relawan bersama Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) Kaltim mulai melakukan pembersihan kawasan masjid diawali apel pembersihan pada pagi, Rabu (29/12/2021).
Baca Juga: Hobi Bikin Ricuh Sejak Remaja, Sapri Diringkus Karena Bawa Lari HP Milik Pengunjung Warkop
Salah satu relawan asal Kalsel, Johan Safari, mengatakan bahwa kedatangan pihaknya bersamaan dengan komunitas lain yang tergabung dalam Generasi Pemuda Rock Climbing (GPRC) asal Kalsel. Sementara, ia sendiri merupakan Ketua Umum Kompas Meratus, salah satu komunitas yang ada dalam GPRC tersebut.
"Kalau kami (Kompas Meratus) adalah orang-orang pegiat pecinta alam, namun dalam GPRC juga ada ahli panjat tebing," ujarnya, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis (30/12/2021).
Awalnya, ia mengaku mendapat kabar gotong royong pembersihan Masjid Islamic Center Kaltim ini dari BPIC Kaltim yang diterimanya. Pihaknya kemudian menggunakan sepeda motor dari Kalsel menuju Kota Samarinda.
"Kami dari Kalsel ada 8 orang, memutuskan membawa bidang panjat tebing yang ada di komunitas. Kami juga swadaya saja, berangkat kendaraan pribadi," tuturnya.
Ia melanjutkan, pembersihan khusus untuk kubah Masjid Baitul Muttaqien, diperkirakan akan memakan waktu selama sepekan. Sementara jika cuaca mendukung, maka 4 hari saja akan selesai.
Baca Juga: Satu Mal di Samarinda Dikirimkan Surat 'Bernada' dari Pemkot, Kenapa?
"Kami menduga kotoran hitam di kawasan masjid ini karena iklim, diperparah oleh lalu lintas angkutan batu bara yang selama ini berjalan," sebutnya.
Ia membeberkan, bahwa Kompas Meratus sendiri baru 1 tahun berdiri. Berbagai wilayah seperti pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera, sudah dilalui pihaknya. Ia menuturkan bahwa selain peduli lingkungan, komunitasnya juga peduli terhadap pristiwa bencana.
"Disamping itu kami mencoba menghimpun, semoga remaja-remaja yang cadas dan segala macam istilahnya itu bisa menimbulkan energi positif bagi masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Plt Wakil Ketua II Kabag Humas BPIC Kaltim, Fadliansyah mengatakan, kubah Masjid Baitul Muttaqien terkahir dilakukan pembersihan pada 2021 ini.
"Maret atau April dibersihkan juga, namun memang kotorannya itu cepat sekali kembali," ujarnya saat dikonfirmasi.
Ia menerangkan, sebelumnya pembersihan dilakukan sejak kurun waktu 2016 melalui program cleaning service dari Pemprov Kaltim. Namun setelah itu program tidak lagi berjalan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Jaga Zona Hijau, PPU Aktifkan Kader Kesehatan Cegah Malaria
-
Langkah Bertahap, Enam Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk di Berau
-
Di Kaltim Baru 8 dari 10 Daerah, Kawasan Tanpa Rokok Wajib Diatur Lewat Perda
-
Berburu DANA Kaget: Tips Cepat Dapat Saldo Gratis Akhir Pekan Ini
-
Jaga Sawah, Jaga Ketahanan Pangan IKN: Pemkab PPU Siapkan Regulasi Cegah Alih Fungsi