SuaraKaltim.id - Reka adegan kasus penikaman di Bontang Kuala yang menyebabkan seorang warga meninggal mengungkap fakta baru. Di dalam 25 adegan yang diperagakan pelaku, digelar penyidik Polres Bontang, terungkap alasan tersangka, Muhammad Yusuf menikam korban di Jalan Kapten Pierre Tendean, Kamis (4/11) lalu.
Mulanya, korban yang merupakan pasangan suami istri tidak terima putranya dikeroyok oleh Muhammad Yusuf dan 4 orang temannya. Pengeroyokan itu lalu dilerai warga, disaat itu sang ayah ikut memukul pelaku dari belakang. Bogem itulah yang menyulut emosi tersangka, kemudian mengambil badik sepanjang 35 centimeter di rumahnya.
"Saya ambil badik di rumah. Memakai motor orang yang saya tidak tahu punya siapa," kata tersangka Muhammad Yusuf dalam reka adegan yang dilakukan Polres Bontang, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (30/12/2021).
Yusuf datang kembali menyambangi korban dengan badik yang diselipkan di pinggangnya. Korban berusaha lari dari kejaran Yusuf, nahas langkahnya terhenti dan jatuh tersungkur.
Di saat posisi terjatuh itulah, Yusuf menikam lawannya bertubi-tubi. "Saya kejar dia, saat terjatuh baru tusukkan pertama di bagian perut sebelah kanan. Lalu 3 kali tusuk sebelah kiri, dada sebelah kanan dan dada sebelah kiri," sesuai reka adegan k-16 dan 17.
Melihat sang suami tak berdaya, istri korban berusaha menolong dengan memukulkan balok kayu ke kepala Yusuf. Hantaman balok itu dibalas Yusuf dengan menikam istri korban sebanyak dua kali.
"Istrinya juga tidak luput dari serangan tersangka Yusuf," katanya.
Dalam Pengaruh Alkohol
Kasat Reskrim Iptu Asriadi mengatakan, tersangka utama ini dalan kondisi mabuk. Mulanya, Yusuf Cs berniat mencari orang yang sempat bertikai di acara Lapangan Rudal sebelumnya.
Baca Juga: Penikaman Pasutri di Bontang Kuala, Baju dan Badik Terduga Diamankan, Y Diburu Polisi
Dalam pengaruh alkohol, Yusuf dan Agus Haryanto (tersangka), dan Muhammad Zainuri (tersangka) mengeroyok Rayhan, putra korban yang meninggal.
"Kalau dua orang ini tidak tau kalau Yusuf pergi. Karena posisinya sudah tidak sedang berada di tempat," kata Asriadi.
Selepas insiden berdarah itu, Yusuf kabur dan buron. Kemudian, ia menyerahkan diri ke Mako Polsek Bontang Utara. Yusuf diantar oleh keluarganya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Kedua tersangka dikenakan pasal pengeroyokan. Serta, Yusuf dikenakan pasar berlapis pengeroyokan dan pembunuhan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
-
Statistik Mengkhawatirkan Sandy Walsh, Pantas Turun Kasta ke ASEAN?
-
6 Mobil Bekas Murah Stylish Tanpa Modif untuk Anak Muda, Lengkap Estimasi Pajaknya