SuaraKaltim.id - Polemik banjir di Kota Samarinda memang tak pernah berhenti. Berbagai cara dilakukan oleh para pemimpin daerah. Namun, bencana rutin tiap kali hujan melanda Kota Tepian itu juga tak kunjung lenyap
Anehnya, tudingan penyebab banjir ini justru disampaikan Andi Harun, selaku pemimpin Kota Peradaban. Ia menyebutm banjir di daerahnya bukan hanya murni akibat limpasan air ketika hujan. Namun juga, kiriman dari tetangganya. Yakni Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar).
"Penyumbang banjir di Samarinda tidak semuanya murni dari Samarinda, tapi juga dari Desa Badak Mekar dan Sungai Bawang, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kukar yang lokasinya lebih tinggi," tudingnya, dikutip dari ANTARA, Selasa (1/2/2022).
Ia menjekaskan, ketika hujan deras di kawasan hulu, maka air dari Badak Mekar melimpas dan turun ke Sungai Bawang. Kemudian, masuk ke Samarinda melalui Desa Budaya Pampang dan Sungai Karang Mumus (SKM). Sehingga, kawasan Pampang pun ikut banjir, padahal sebelumnya tidak pernah banjir dalam di Pampang.
Selain melontarkan tudingan tersebut, di kesempatan itu ia juga megucapkan terima kasih kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda.
Ucapan terima kasih itu lantaran menurutnya, BWS berhasil melakukan normalisasi sungai di Sungai Bawang. Sehingga perjalanan air di kawasan tersebut jadi lancar masuk ke SKM.
"Di sisi lain, akibat normalisasi Sungai Bawang, maka perjalanan air menjadi kencang, sehingga hal ini berdampak pada sejumlah kawasan di Samarinda yang banjir, dimulai dari banjir di Pampang yang cukup dalam, air terus turun sampai ke Perumahan Bengkuring hingga ke Perumahan Griya Mukti," katanya.
Kondisi ini tentu membuat Pemkot Samarinda harus berpikir ekstra mengatasi masalah banjir yang salah satunya akibat melimpasnya air di SKM, sehingga sejumlah kawasan di tepi SKM harus diturap atau dibeton agar tidak membanjiri dataran yang lebih rendah ketimbang ketika SKM pasang.
Kawasan yang lebih rendah ketimbang air sungai saat pasang antara lain sebagian di Jalan Dr Soetomo, Perumahan Bengkuring, dan Perumahan Griya Mukti.
Baca Juga: Keras! Event Ladyboy di The Curve Cafe Samarinda Ditentang Andi Harun: Saya Perintahkan Hentikan
Untuk itu, lanjutnya, Pemkot Samarinda akan membuat kolam retensi di kawasan Pampang. Kolam retensi akan menampung air dari sungai ketika debitnya maksimum, sedangkan jika debit air sungai kembali normal, maka secara perlahan akan dialirkan ke sungai.
"Sedangkan untuk kawasan yang daratannya lebih rendah ketimbang sungai, maka akan dilakukan penurapan. Namun untuk kawasan yang aman, sempadan SKM masih tetap dibiarkan natural seperti keinginan para pecinta lingkungan," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Penerimaan Pajak KaltimKaltara Rp 16,54 Triliun, Netto Tertekan 35,84 Persen
-
BMKG Prediksi Hujan Rendah di Kaltim Akhir Agustus, Warga Diminta Waspada
-
Target 34 Ton per Hektare, PPU Genjot Produksi Padi di Kawasan IKN
-
Serba Hitam dan Bawa Bendera One Piece, Warga Balikpapan Protes PBB Naik 3.000 Persen
-
Golkar Kaltim Pasca Musda XI: Struktur Belum Final, Konsolidasi Tertunda