SuaraKaltim.id - Bank Indonesia Kantor Wilayah Kalimantan Timur (BI Kanwil Kaltim) menyebut sektor konstruksi memberikan andil besar terhadap pertumbuhan ekonomi setempat pada triwulan IV 2021 yang tumbuh 2,91 persen.
"Berdasarkan lapangan usaha, capaian pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan IV 2021 utamanya bersumber dari peningkatan kinerja lapangan usaha konstruksi dan perdagangan," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Ricky P Gozali di Samarinda, melansir dari ANTARA, Kamis (10/2/2022).
Ekonomi Kaltim pada triwulan IV 2021 yang tumbuh 2,91 persen itu mencatat nilai Rp 122,74 triliun dalam produk domestik regional bruto (PDRB) Kaltim, berdasarkan harga konstan triwulan IV 2021.
Dari nilai ini, lapangan usaha konstruksi tumbuh sebesar 10,86 persen (year on year/yoy). Angka itu lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, yang tumbuh sebesar 5,46 persen (yoy).
Dalam hal ini, lapangan usaha konstruksi memberikan andil senilai Rp 9,37 triliun di triwulan III 2021. Sedangkan, pada triwulan IV memberikan andil sebesar Rp 9,92 triliun terhadap PDRB Kaltim.
Peningkatan kinerja lapangan usaha konstruksi, katanya, disebabkan oleh terus berlanjutnya pembangunan proyek strategis di Kaltim.
"Seperti proyek RDMP RU V Balikpapan yang realisasi fisiknya telah melebihi target," ujarnya.
Ia menyebutkan, sejumlah proyek infrastruktur lainnya juga terus berlanjut. Seperti pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, preservasi sejumlah jalan nasional, hingga pengembangan berbagai pabrik swasta yang tersebar di Kaltim.
"Sementara itu, lapangan usaha perdagangan juga tumbuh meningkat, dari 3,57 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 4,80 persen (yoy) di triwulan IV," jelasnya.
Baca Juga: Sebut Lelang Sirkuit Formula E Settingan, Ketua Fraksi PDIP DKI: Hentikan Pembohongan Publik
Peningkatan kinerja perdagangan terutama terjadi seiring adanya momentum hari besar keagamaan nasional dan tahun baru, di tengah tidak adanya kebijakan pembatasan mobilitas karena kasus Covid-19 yang relatif terkendali di akhir 2021.
Selain itu, lapangan usaha industri pengolahan juga tumbuh positif 2,29 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,22 persen (yoy).
"Di sisi lain, perlambatan perekonomian Kaltim disebabkan oleh terkontraksinya lapangan usaha pertanian yang minus 0,26 persen (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 2,86 persen (yoy)," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dishub Permanenkan Jalur Satu Arah di Jalan Abul Hasan Samarinda
-
BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
-
Pemerintah Pusat Suntik Rp 100 Miliar untuk Perkuat Infrastruktur Sekitar IKN
-
Lahan 5.298 Meter Persegi Jadi Sengketa, Masa Depan RSHD Samarinda Tak Jelas
-
7.904 Mahasiswa Kaltim Terima Bantuan Gratispol Tahap Pertama