SuaraKaltim.id - Direksi Perumda Manuntung Sukses yang baru, harus memutar otak untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Mereka mengaku, tak punya modal untuk menjalankan 9 unit bisnis yang ada.
“Semua-semuanya harus jalan sesuai perda tetapi sembilan unit binis ini butuh dana investasi, butuh waktu, butuh perizinan yang cukup panjang,” ujar Dirut Perumda Manuntung Sukses Andi Sangkuru, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Jumat (11/2/2022).
Sementara untuk mengajukan penyertaan modal ke Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan membutuhkan waktu yang panjang. Apalagi modal yang dibutuhkan tidak sedikit, mencapai ratusan miliar.
“Contohnya KIK (kawasan Industri Kariangau) itu masih tanahnya Pemkot. Kalau kami mau kelola harus ada penyertaan modal. Nah penyertaan modal itu ada birokrasi yang harus dilewati,” ucapnya.
Baca Juga: BPJAMSOSTEK Berikan Santunan Korban Kecelakaan Muara Rapak, Segini Nominalnya
Menurutnya, saat ini masih mempelajari prosedur untuk pengajuan penyertaan modal. Karena beberapa sumber yang mereka dapat jika diharapkan paling cepat memakan waktu sampai bertahun-tahun.
"Itu kalau berharap dari penyertaan modal paling cepat tiga tahun,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sudah membuat proyeksi modal yang dibutuhkan untuk mengerjakan unit bisnis yang ada. Hal itu bahkan sudah diajukan dan katanya paling cepat disetujui mungkin sekitar 2 tahun lagi.
“Sudah diajukan paling cepat disetujui mungkin 2 tahun, totalnya saya gak konfirm. Paling cepat mungkin 2 tahun. Kenapa karena harus bikin perda penyertaan modal, harus ada kajian analisa,” jelasnya.
Ia mencontohkan, untuk mengelola unit bisnis kepelabuhan membutuhkan modal sekitar Rp 150-an miliar. Kemudian untuk properti minimal Rp 50 miliar untuk lahan seluas satu hektar. Sementara, untuk mendapatkan keuntungannya bagi unit bisnis properti membutuhkan waktu tiga tahun.
“Tahun pertama pembebasan lahan, konstruksi, perizinan, baru bisa adapat uang. Kepelabuhanan kurang lebih tiga tahun, butuh kurang lebih Rp 150-an miliar. Tapi pelan-pelan kami lakukan,” lanjutnya.
Ia menambahkan, sambil menunggu unit bisnis berjalan, pihaknya telah membuat program usaha yakni general trading atau jual-beli yang diharapkan bisa memberikan pemasukan bulanan. Perdagangan umum dianggap cepat revenue dan mengurangi beban pengeluaran.
“Nah kalau kami berfokus disini (9 unit bisnis) mungkin sampai tiga tahun kedepan tidak ada pemasukan. Nah sambil menunggu ini prosesnya berjalan, kami usul tadi membuat general trading,” tukasnya mengakhiri.
Berita Terkait
-
BRI Bagi-Bagi Hadiah di Fin Expo 2024, Simak Syaratnya!
-
Mimpi Manis Bekerja di Proyek Strategis Nasional Yang Berujung Nestapa
-
Festival Literasi Balikpapan ke-4 Segera Digelar, Pendaftaran Dibuka hingga 14 Oktober 2024
-
Kota Balikpapan Raih Posisi Teratas dalam Pembangunan di Kaltim
-
Bandara IKN Belum Beres, Pesawat Jokowi Mendarat di Balikpapan
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim