Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 02 Maret 2022 | 19:16 WIB
Yakobus seorang diri merawat istrinya yang lumpuh. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Tubuhnya ringkih, dengan stelan batik dan celana kain coklat muda yang mulai pudar. Di kakinya, ada sendal jepit biru yang Yakobus Baba gunakan. Pria lanjut usia (Lansia) itu kini berumur 64 tahun. Ia menghadiri peluncuran program Rantang Kasih di Pendapa rumah jabatan Wali Kota, Selasa, (1/3/2022) kemarin.

Di balik kacamata minusnya, pria dengan tinggi tak genap 160 centimeter itu khidmat menyimak pejabat berpidato di altar pendapa. Diakhir, ia berswafoto bersebelahan dengan Wakil Wali Kota, Najirah, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Bahtiar Mabe, Sekretaris Daerah, Aji Erlynawati serta Dandim 0908 Letkol Arh Choirul Huda dan pejabat teras lainnya. 

Siang itu, ia datang bersama Kelompok Masyarakat Ika Jaya, penyedia makanan rantang kasih di Bontang Barat. Ia rela menghadiri acara seremoni tersebut dan meninggalkan istrinya, Poniawati yang lumpuh di rumahnya.

Ia dan istri tinggal di Jalan Tarakan, RT 22, Kelurahan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat. Poniawati, usianya lebih muda 6 tahun ketimbang dirinya.

Baca Juga: Program Rantang Kasih Resmi Berjalan, Diduga Penerima Tak Tepat Sasaran, Kok Bisa?

Di usia senja, pasangan suami istri (Pasutri) ini menjalani kehidupan merana. Istrinya menderita stroke sudah 3 tahun terakhir, hanya terbaring di peraduan. Pun untuk buang air harus dibantu. 

"Tidak ada anak kandung, ada 1 anak tiri tapi tak pernah muncul lagi," ungkapnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (2/3/2022). 

Untuk kebutuhan harian, Yakobus bekerja serabutan sebagai tukang kebun. Dengan sepeda tuanya, ia menawarkan jasanya ke kompleks perumahan di HOP Badak LNG, maupun ke tetangga. Pendapatannya tak menentu. Tak seluruh rumah yang ditawari menerima jasanya.

"Yah bisa 3 harian tidak ada atau semingguan," ujarnya.

Hasil dari upah bersih-bersih kebun itulah yang digunakan untuk biayai dirinya dan perawatan istri. Program rantang kasih sangat dinanti Yakobus. Paket makanan yang mulai berjalan hari ini, Selasa (1/3) sudah dinikmati. 

Baca Juga: Operasi Keselamatan Mahakam 2022 Digelar Selama 14 Hari, Tilang di Tempat Bakal Dilakukan

Pagi itu, rantang berisi nasi, sayur bening, ikan teri, tempe goreng dan buah pisang ia nikmati. Yakobus harus berbagi dengan istri, karena Dissos-PM hanya mencatat namanya seorang diri. Ia berharap istrinya juga bisa menerima bantuan serupa.

"Yah kalau dibilang sebenarnya paling butuh yah istri saya, semoga nanti bisa dapat juga," katanya. 

Masuk Daftar Usulan

Ketua kelompok masyarakat Ika Jaya, pemasok makanan bagi Yakobus dan 27 orang di Bontang Barat, membenarkan kondisi istri Yakobus. Setiap hari, pagi dan petang, mereka mengantar paket makanan penerima program ini yang tersebar di 3 kelurahan.

"Yah kita ini penyalur saja, kalau datanya kan dari atas (Dinas Sosial)," ungkap Ika. 

Camat Bontang Barat, Anwar Sadat mengaku baru tahu salah satu warganya luput menerima manfaat ini. Ia sudah meminta tim untuk mendata, agar dimasukkan di daftar calon penerima rantang kasih.

"Pendataan dari Dinas Sosial, kami hanya diajak berdiskusi saja," ungkap Anwar. 

Janji Manis Najirah untuk istri Yakobus

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bontang, Najirah berjanji agar istri Yakobus bakal menerima paket bantuan sama seperti suaminya. 

Ia mengupayakan agar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan dana Corporate Social Responsibility (CSR) bisa ikut andil dalam pembiayaan program ini. 

"Harusnya bisalah kalau Baznas dan CSR ikut, kita akan sampaikan ini ke mereka," pungkasnya. 

Load More