SuaraKaltim.id - Panitia pelaksana Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Badminton Bontang menanggapi kabar pemotongan honor wasit di ajang antar kabupaten dan kota ini. Melalui deputi referee, pelaksana Kejurprov Kaltim 2021, M Ahyadi Gani meluruskan informasi tersebut.
Ia membenarkan adanya pemotongan honor bagi wasit yang bertugas di Kejurprov kemarin. Tetapi, dia beralasan, keputusan itu sudah mendapat persetujuan dari seluruh wasit yang terlibat.
"Kita kumpulkan sebelumnya, dan saya minta secara lisan yang keberatan honor dipotong agar unjuk tangan, dan silahkan keluar dari grup whatsapp," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (8/3/2022) petang.
Dari pertemuan itu, ia mengaku, tidak ada penolakan dari semua pihak. Namun, belakangan salah satu rekannya protes lantaran pemotongan tersebut.
"Semua setuju, karena tidak ada yang keluar dari grup," ungkapnya.
Ia menuturkan, keputusan pemotongan honor itu lantaran penyelenggaran turnamen kekurangan tenaga, wasit. Sedangkan, anggaran yang tersedia hanya cukup untuk membayar 16 orang wasit saja.
Selama pertandingan 5 hari itu dibutuhkan tenaga ekstra, karena jadwal yang sangat padat. Di setiap pertandingan, rata-rata membutuhkan 2-3 orang wasit, dengan skema kerja 1 jam kerja 30 menit istirahat sulit melaksanakan turnamen dengan lancar.
Dengan kondisi itu, panitia memutuskan menambah jumlah wasit untuk bertugas, menjadi 24 orang. Konsekuensinya, honor yang semula untuk 16 orang harus dibagi dengan tenaga wasit tambahan.
"Kalau dengan 16 orang saja tidak mungkin sanggup, makanya kami putuskan tambah orang," ucapnya.
Baca Juga: Jumlah Wasit FIFA di ASEAN, Indonesia di Bawah Malaysia dan Thailand
Tanggung Jawab Pelaksana
Dikonfirmasi terpisah Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Muhtar mengatakan, diajang itu Disporapar bertindak sebagai fasilitator kegiatan. Sedangkan untuk pelaksanaan teknis penyelenggara berada di bawah naungan PBSI Kota Bontang sebagai tuan rumah.
Ia merinci, honor wasit di dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sudah ditetapkan untuk 16 orang. Belakangan jumlahnya bertambah karena alasan teknis, menjadi 24 orang. Dengan tambahan penerima, Disporapar tak mampu berbuat banyak dan menyerahkan ke pelaksana kegiatan.
"Kami juga bingung kenapa acara yang sudah terlaksana lama baru muncul masalah sekarang. Yang penting Diporapar tidak ingin terlibat lebih jauh terhadap internal PBSI," katanya.
Ia mengatakan, jangan sampai ada tudingan publik soal oknum yang diarahkan ke Disporapar, padahal tidak ada sama sekali.
"Itu internal mereka jangan libatkan Disporapar lah karena pasti pengurus PBSI ada kesepakatan di awal soal pembayaran," terangnya.
Perwakilan wasit menyampaikan akan membuat surat pernyataan soal tidak mempermasalahkan perihal pembayaran saat kejurprov yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
Asyik! Berlaku Hari Ini, Pelabuhan Lok Tuan Bebaskan Syarat Antigen dan PCR: Ikuti Instruksi Tersebut
-
Jalan Poros Bontang Lestari-Desa Marangkayu Sempat Lumpuh 5 Jam, Truk Muatan CPO Sempat Terjebak di Kubangan
-
Oknum Karyawan Gudang di Bontang Jual Minyak Goreng 30 Dos ke Keluarga: Pola Seperti Ilegal
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
Terkini
-
Hetifah Tekankan Pentingnya Satgas Anti-Kekerasan di Perguruan Tinggi
-
Hilirisasi Mineral dan Batubara Jadi Fokus Laporan Bahlil ke Prabowo
-
Bahlil Lahadalia Santai Tanggapi Teguran Menteri oleh Presiden Prabowo
-
Teddy Indra Wijaya Dinilai Jadi Penghubung Kunci antara Presiden dan Rakyat
-
Dua Sosok yang Paling Disorot di Kabinet Prabowo: Purbaya dan Teddy