SuaraKaltim.id - Jembatan Rusunawa Api-Api bakal dibongkar. Kemudian Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang bakal mendirikan jembatan dengan konstruksi lebih kokoh, tanpa tiang penyangga.
Proyek titian ini diguyur Rp 4,6 miliar tahun ini. Pemerintah mengaku kegiatan fisik pembangunan akses penghubung 196 kepala keluarga dengan Jalan KS Tubun itu menjadi salah satu program penanggulangan banjir.
Konstruksi jembatan yang ada saat ini dibangun dengan tiang penyangga berbahan kayu ulin. Tiang dirajut serupa jaring di badan sungai. Kondisi itu dikeluhkan karena acap kali disinggahi sampah.
Atas alasan itulah pemerintah membangun jembatan baru, tanpa tiang penyangga. Titian ini akan ditopang oleh kerangka baja komposit sekitar 10 ton yang didatangkan khusus dari Pulau Jawa.
Baca Juga: Kemenag Bontang Minta Toa Masjid di Kota Taman Menyala 10 Menit Saja, Cuma Pas Waktu Ini
Panjang bentangan 12 meter dan lebar 6 meter. Di atasnya nanti bakal dilapisi beton dan aspal. Tak heran biaya pengerjaan proyek ini cukup mahal. Konstruksi yang kokoh ini bisa dilalui truk tronton 10 roda.
"Nanti jembatan ini bisa dilalui kendaraan 12 ton," ungkap Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, Anwar Nurddin, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Sabtu (26/3/2022).
Tak Terukur
Mantan Ketua Pansus Banjir DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang menuturkan klaim pemerintah proyek ini bisa atasi banjir tak bisa dibenarkan sepenuhnya.
BW, panggilan pendeknya, mengaku tak ada rekomendasi dari pansus yang mensyaratkan bangun jembatan. Walaupun diakui ada beberapa titik yang menghalangi lalu lintas air.
Baca Juga: Pemkot Bontang Janji Perbaiki Jalanan Kota yang Rusak Mei, Siapkan Rp 1,5 Miliar
"Subtansinya keliru kalau bisa atasi banjir dengan bangun jembatan. Pertanyaannya, memang berapa persen bisa mengurai banjir," ungkap politisi Nasdem ini.
Alih-alih membangun jembatan 'istimewa' ini, sebaiknya pemerintah menyelesaikan lebih dulu kajian induk penanganan banjir. Supaya penanganannya lebih terukur dan sistematis.
"Kan sayang uangnya, bisa buat normalisasi sungai atau penurapan. Bisa juga perbaikan drainase. Kalau begitu kan kesannya gugurkan kewajiban saja," tuturnya.
Prioritas Jembatan Pontianak
Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina menilai prioritas pembangunan jembatan harusnya diutamakan jembatan di Jalan Pontianak, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat.
Kondisi titian penghubung dua kelurahan, Kanaan-Telihan ini sudah kritis, nyaris ambruk. Politisi Partai Gerindra ini bingung dengan skala prioritas pemerintah.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Kaltim Siapkan Perusda Ojol, Lawan Ketimpangan Tarif Aplikator Nasional
-
Berburu Modal di Era IKN, Penajam Andalkan Kawasan Industri Strategis
-
PETI Ancam Objek Vital Nasional, Polisi dan TNI Turun Tangan di LabananKelay
-
Kaltim Genjot Pemerataan Pembangunan hingga Pelosok 3T
-
Ngopi Enak Tanpa Tekor? Ini Cara Dapat Saldo DANA Kaget Buat Nongkrong