Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 01 April 2022 | 20:24 WIB
Menu makanan program rantang kasih yang disorot DPRD Bontang. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Menu makanan program Rantang kasih disoal DPRD Bontang. Ketua Dewan Andi Faizal Sofyan Hasdam menilai makanan yang disalurkan untuk warga lanjut usia di bawah standar. 

Kucuran anggaran Rp 2 miliar untuk pembiayaan program ini dinilai tak seimbang dengan makanan yang disajikan. Dari informasi yang ia terima, menu makanan rantang kasih berupa nasi, ikan goreng, tempe, sayur bening dan sambal. 

Padahal harga per paket makanan dibandrol Rp 30 ribu per porsi. Dengan uang itu, di warung umum bisa mendapatkan makanan lebih baik lagi. 

"Sedangkan di warung Padang saja Rp 20 ribu makananya lebih bagus," ujarnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga: Jam Kerja Dikorting, ASN dan TKD di Bontang Pulang Cepat Selama Ramadan, Kinerjanya?

Paket makanan ikan goreng itu disalurkan di wilayah Kecamatan Bontang Barat. Ia meminta agar Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat segera mengevaluasi menu makanan di sana. 

"Mending beli di warung saja, menu dan harganya tak sesuai," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM), Bahtiar Mabe meluruskan informasi harga per porsi Rp 30 ribu itu, sudah termasuk ongkos pengantaran dan wadah rantangnya. 

Ia mengaku, segera melakukan evaluasi dalam waktu dekat ini. Evaluasi baru dilakukan setelah genap 1 bulan pelaksanaan program ini. 

"Anggarannya bukan hanya makanan saja, nah kalau ada aduan segera laporkan ke kami secara tertulis," katanya. 

Baca Juga: Kasus Temuan BPK di Proyek Pasar Citra Mas Didengar Kejari Bontang, Cuma Ini Tanggapannya

Penyaluran program rantang kasih disalurkan oleh 3 Kelompok Swadaya Masyarakat. Tiap bulan mereka mengajukan Rencana Anggaran Belanja, meliputi menu yang disajikan ke penerima manfaat.

"Kami akan menindak tegas bagi KSM yang menyalahi aturan dalam pelaksanaan program ini," tandasnya mengakhiri.

Load More