Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 21 Juli 2022 | 16:25 WIB
Gubernur Kaltim, Isran Noor. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor kembali memberikan celetukan nyelenehnya. Kali ini, ia menyinggung soal proposal yang ditolak kala pengukuhan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim.

Yah, belum lama ini pengurus dan Ketua Umum (Ketum) IDI Kaltim dikukuhkan. Pengukuhan itu dilakukan pada Sabtu 16 Juli 2022 lalu.

Di situ, Isran Noor hadir diduga sebagai tamu undangan. Ia juga memberikan apresiasi kepada IDI Kaltim yang beranggotakan para dokter dan telah mengabdikan diri melayani warga dan masyarakat Kaltim.

"Saya yakin IDI terus berkomitmen meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Selamat, tetap berkarya dan bekerja melayani masyarakat," katanya, dikutip dari ANTARA, Kamis (21/7/2022).

Baca Juga: Bumi Mulawarman Disebut Provinsi Terkaya di Kalimantan, Tapi Penduduk Miskinnya Naik 236.250 Orang

Ia juga meyakinkan kepada pengurus dan anggota IDI wilayah Kaltim bahwa pemerintah daerah (Pemda) akan terus mendukung, juga memberikan bantuan dalam menunjang kerja IDI wilayah Kaltim. Di sini lah momen celetukan soal proposal ditolak yang disebutkan sebelumnya.

"Kalau ada proposal ditolak jangan marah, bisa aja waktu itu belum ada pitisnya (uang). Tapi anggaran tahun berikutnya bisa dimasukkan," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Kaltim tersebut mengatakan bahwa kondisi geografis Kaltim dengan sebaran penduduk yang tidak merata, menjadikan tantangan tersendiri dalam menciptakan pelayanan kesehatan memadai bagi masyarakat.

Selain itu, keterbatasan jumlah tenaga medis, baik dokter, perawat juga bidan menjadi perhatian serius pemerintah.

Namun demikian, lanjutnya, pemerintah sangat terbantu dengan kerja dan pengabdian anggota IDI selama ini, bahkan sampai ke tingkat kecamatan dan desa.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kaltim 21 Juli 2022, Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Terjadi di Wilayah Ini

"IDI mitra pemerintah dan mari bersama kita wujudkan derajat kesehatan masyarakat yang berkualitas," ungkap mantan Bupati Kutai Timur ini.

Load More