SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menantikan dana insentif penurunan emisi karbon Program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF), yang hingga kini belum diterima.
Hal itu disampaikan Plt Asisten II Setdaprov Kaltim, HM Aswin mewakili Sekdaprov Kaltim belum lama ini.
“Mudah-mudahan tahun ini Kaltim mendapat insentif penurunan emisi karbon untuk periode ke satu,” katanya, melansir dari ANTARA, Jumat (26/8/2022).
Ia berharap, kehadiran KSP dapat membawa pesan ke pihak terkait. Seperti kementerian kehutanan dan lingkungan hidup.
Baca Juga: Makin Banyak, 104 Titik Panas Kembali Ditemukan di Bumi Mulawarman
“Pak Gubernur, Wakil Gubernur hingga Sekda berdoa agar dana ini cepat turun untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” tuturnya.
Ia menguraikan, Program FCPF-CF di Kaltim berlangsung sejak Juni 2019 hingga Desember 2024. Di mana hal itu terbagi dalam 3 periode.
Ia menjelaskan, secara total target penurunan emisi sebesar 22 juta CO2 equivalen, dengan insentif yang akan dibayarkan sebesar 110 juta dollar Amerika atau sekitar Rp 1,63 triliun.
“Saat ini kita dalam tahap pengajuan pelaporan untuk periode kesatu,” ujarnya.
Selanjutnya, akan dilakukan verifikasi oleh lembaga independen yang ditunjuk World Bank. Pada bagian lain, ia yang juga menjabat Kepala Bappeda Kaltim ini mengatakan, dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, Pemprov Kaltim membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, baik mitra pembangunan, perguruan tinggi dan sektor swasta.
Baca Juga: Daerah Penghasil Sawit Hanya Terima Rp 3,4 Triliun dari DBH Sektor Itu, Isran Noor: Sangat Kecil
“Pemprov Kaltim sangat terbuka dengan semua pihak yang ingin berkontribusi mewujudkan pembangunan hijau,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Potongan Harga Transaksi via DANA, Khusus Pemilik Kartu Kredit BRI
-
Cara Top Up DANA via Livin' Mandiri Beserta Kode Transfernya
-
Mendes Ungkap Banyak Kades Tak Paham Pembukuan: Jadi Kepala Desa Modal Poluler
-
Rapat Bareng Mendes, Legislator PKB Usul Dana Desa Naik Dua Kali Lipat Jadi Rp 140 Triliun
-
Gandeng Sequis AM, Bank Ina Beri Pilihan Investasi Reksa Dana ke Nasabah
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas