SuaraKaltim.id - Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Diskes Kaltim) mengungkapkan, terjadi tren peningkatan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah daerah di Kaltim hingga Agustus kemarin.
Secara keseluruhan, telah dilaporkan sebanyak 3.034 kasus yang ditemukan positif DBD. Lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2.898 kasus.
Hal ini menjadi fokus perhatian agar warga lebih meningkatkan kewaspadaan dan perketat kebersihan lingkungan. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Diskes Kaltim, dr Ivan Hariyadi menerangkan, sejumlah daerah tersebut.
Di antaranya Berau, Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu). Untuk diketahui, di Berau pada 2021 ditemukan 78 kasus positif DBD dengan 2 kematian. Data hingga Agustus 2022 meningkat dengan capaian 268 kasus dan 1 kematian.
Baca Juga: Pengendalian Laju Inflasi Terus Dilakukan di Samarinda, Pasar Tani dan Murah Digelar di Loa Bakung
Tren peningkatan ini juga terjadi di Kubar dengan jumlah 163 kasus dari Januari hingga Agustus 2022, yang 3 kali lipat melebihi jumlah kasus positif DBD pada 2021 dengan jumlah 49 kasus.
Selanjutnya, di Mahulu didapati 57 kasus positif DBD, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 35 kasus.
“Tren peningkatan terjadi seiring dengan mulai tingginya mobilitas warga di masa pemulihan pasca pandemi Covid-19. Di Mahakam Ulu misalnya, didapati bahwa sebagian besar pasien DBD yang terjangkit disebabkan aktivitas bepergiannya yang cukup masif keluar dan dalam kota. Di samping itu, faktor kebersihan lingkungan pun jadi penentu, sebab kita tahu bahwa penyakit ini terjadi dikarenakan perkembangbiakkan nyamuk Aedes Aegypti yakni adanya jentik-jentik yang ditemukan di penyimpanan air,” jelasnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Sabtu (24/9/2022).
Oleh sebab itu, Diskes mengimbau kepada seluruh warga untuk lakukan Gerakan 3M Plus. Yakni menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum dan penampung air lemari es.
Kemudian, yang kedua dengan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi dan toren air. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Baca Juga: Dikabarkan Sang Istri Kena Santet, Pesulap Merah Bantah Itu Fitnah
"Serta plusnya menghindari gigitan nyamuk," singkatnya.
Selaras dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pun tengah gencar sosialisasikan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Yakni menunjuk salah satu anggota keluarga atau anggota rumah untuk menjadi Jumantik yang secara konsisten dapat memeriksa kebersihan terutama dalam tampungan air dan sampah atau barang-barang yang tidak digunakan.
“Lalu, para Jumantik ini diharapkan dapat melaporkan pada koordinator Jumantiknya agar data dapat segera dihimpun dan secara periodik dapat dilaporkan, sehingga ketika ada temuan, pihak Dinkes setempat bersama aparat desa dapat segera melakukan penyelidikan lebih mendalam di lingkungan tersebut,” tambahnya.
Selain imbauan ini, Dinkes pun meminta kepada seluruh warga agar segera dapat memeriksakan dirinya di Fasilitas Kesehatan (Faskes) terdekat dan bila gejalanya semakin serius dapat dirujuk ke Rumah Sakit Daerah setempat.
Berita Terkait
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Kisah Agus Sugiri Tinggalkan Karier Kantoran untuk Jadi Petani
-
Kembangkan Fasilitas Virtual Reality, BUMN Ini Hemat Miliaran Rupiah
-
Cara Mencegah Terserangnya Penyakit Demam Berdarah
-
Geledah Sejumlah Rumah Terkait Korupsi IUP di Kaltim, KPK Bongkar 4 Brankas
Tag
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang