Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 12 Oktober 2022 | 19:59 WIB
Petugas melakukan pangasapan (fogging). [Ilustrasi]

SuaraKaltim.id - Pemerintah kota (Pemkot) terus meminta masyarakat mewaspadai penyebaran DBD. Sebab kasus ini belum menurun sejak terjadi musim hujan.

Bahkan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mencatat 1.133 kasus demam berdarah (DBD) sepanjang Januari hingga September 2022 ini atau pekan ke-36. Dari jumlah itu, 5 di antaranya meninggal dunia.

Lima korban meninggal kasus DBD tersebar di 5 kelurahan yakni kelurahan Sepinggan Raya, Damai, Prapatan, Batu Ampar dan Baru Tengah. Terbanyak kasus ada di kecamatan Balikpapan Selatan, disusul Balikpapan Utara.

“Jumlah kasusnya yakni Kecamatan Timur 75 kasus, Balikpapan Selatan 261 kasus, Balikpapan Tengah 219 kasus,, Balikpapan Kota 207 kasus, Balikpapan Barat 133 kasus dan Balikpapan Utara 238 kasus,” beber Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: Ini Usia Paling Banyak Terserang BDB, Dinkes Sumedang Imbau Jaga Kebersihan Lingkungan

Untuk korban meninggal berusia antara 1 tahun hingga usia 44 tahun. “Oktober ini tidak ada kasus kematian,” ujarnya.

Dia yang akrab disapa dr Dio mengatakan, memang terjadi peningkatan pelayanan kesehatan di IGD rumah sakit atau puskesmas namun belum semua pasien yang demam tinggi kasus DBD.

“DI UGD memang sedang full pasien-pasien dengan keluhan demam tetapi belum tentu demam berdarah,” lanjutnya.

Pihaknya memang mengarahkan kepada orangtua atau anak-anak yang mengalami demam untuk segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan.

Bahkan melalui kader posyandu dan PKK terus melakukan sosialisasi pemasangan kelambu air untuk menutup drum yang menampung air hujan.

Baca Juga: Dinkes Sumedang Catat 14 Kasus Kematian Akibat DBD

Selain itu juga diberikan larvasida atau bubuk untuk membunuh jentik nyamuk DBD. DKK juga sudah menyiapkan alat NS1 atau regent untuk mendeteksi kasus DBD di tiap-tiap puskesmas.

“Kami sudah siapkan NS1 disetiap puskemas untuk pemeriksaan deteksi kasus DBD,” ucapnya.

Pemeriksaan NS1 merupakan tes untuk mendeteksi keberadaan protein non-struktural 1 (NS1), yaitu protein yang dimiliki virus dengue, penyebab demam berdarah dengue atau DBD. Pemeriksaan ini mampu mendeteksi virus tersebut dengan cepat, bahkan sejak gejala pertama kali muncul.

Load More