SuaraKaltim.id - Satu keluarga di Kelurahan Kanaan, Bontang Barat, Kalimantan Timur menghadapi hari-hari dengan penuh kesulitan.
Sang kepala keluarga, Jemy Elfies Takumangsa, 62 tahun bersama istrinya Indrawati yang 5 tahun lebih muda, sehari-hari hanya bisa terbaring di rumah petak milik warga di Gang Sion 3, RT 05, Kelurahan Kanaan karena sakit lumpuh.
Mereka tinggal bersama dua anaknya, Eka Putra dan Jein Maharani, yang tak punya banyak pilihan karena menganggur.
Mereka berdua berbagi peran, satu merawata kedua orang tua, sedangkan satu lainnya berusaha bekerja sebisanya.
"Saya bekal ijazah SMK, ini nunggu panggilan kerja. Belum ada panggilan, tapi semoga saja ada," kata Eka melansir Klikkaltim.com jejaring suara.com, Kamis (13/10/2022).
Menurut Eka, ibunya mulai lemah hingga lumpuh sejak 2008 lalu. Sedangkan ayahnya, lumpuh sejak 2021 usai mengelami kecelakaan saat mengendarai motor.
"Bapak jatuh pas bawa motor, dari situ langsung lumpuh sampai sekarang," ungkapnya.
Selain itu, menurut Eka, Ayahnya divonis dokter mengalami komplikasi jantung dan sakit paru.
Untuk melakukan pengobatan, mereka hanya mengandalkan BPJS. Namun kendala muncul saat mereka harus membawa kedua orang tuanya ke rumah sakit karena tak memiliki kendaraan.
Baca Juga: Cara Ubah Data BPJS Kesehatan Secara Online
Padahal, mestinya sang ayah dua minggu sekali harus kontrol. Pernah satu waktu, Eka menyewa mobil untuk mengantar ayahnya kontrol, namun biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 200 ribu. Biaya tersebut terlalu mencekik bagi mereka sehingga kontrol kesehatan tak lagi disanggupi.
"Sering ditanya dokter, kok bapak tidak dibawa. Saya bilang tidak ada kendaraan dok," tutur Eka.
Di rumah yang ditempati keluarga ini, pemilik tidak menarik sewa. Namun begitu, Eka bersama adiknya tetap kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ditambah lagi, tak lama lagi pemilik tanah bakal menggunakan lahannya. Sewaktu-waktu satu Eka dan keluarganya akan pindah entah kemana.
"Kami sudah diberi sinyal untuk pergi dari rumah ini. Cuman tidak tahu kapan," keluhnya.
Eka Putra dan Jein Maharani berharap ada bantuan dari Pemerintah Kota Bontang. Karena, jujur mereka tidak tahu lagi nasib setelah pindah dari rumahnya saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
BMKG Prediksi Hujan Tinggi, BPBD Siapkan Skenario Darurat di Kaltim
-
Skor Integritas Merosot, Kutim Tegaskan Komitmen Perbaiki Tata Kelola
-
Kukar Pangkas Anggaran Seremonial demi Pembangunan dan Sinergi dengan IKN
-
Mahulu Gaet Akademisi Rumuskan Kebijakan Hijau Berkelanjutan
-
Pemkot Samarinda Mediasi Tunggakan RSHD, Nilai Utang Capai Rp 30 Miliar