SuaraKaltim.id - Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku bakal menggelar syukuran mobil dinas barunya sebelum digunakan.
Mobil Alphard hitam sudah beberapa hari terakhir terparkir di garasi Rumah Jabatan (Rumjab) Wali Kota di Jalan Awang Long, Kecamatan Bontang Utara.
Kepada wartawan, Basri mengaku urung menumpangi mobil dinas barunya lantaran belum gelar syukuran. Menurut Basri, ritual ini dibutuhkan sebab kendaraan akan dipakai selama bekerja.
"Diselamati dulu, saya kan orang Bugis mas. Ini mobil mau bawa nyawa kita juga," ujarnya melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (02/12/2022).
Ia menjelaskan, alasan pembelian mobil tersebut. Menurutnya, pengadaan kendaraan dinas seharusnya dilakukan sejak kali pertama dilantik sebagai kepala daerah lalu.
Kemudian, pembelian baru direalisasikan di APBD-Perubahan 2022 ini karena dinilai serapan anggarannya bisa lebih cepat ketimbang pekerjaan fisik.
"Secara aturan dibenarkan juga. Kalau fisik susah (waktu mepet-red)," ungkapnya lagi.
Lebih lanjut, ia menuturkan pengadaan mobil (Alphard-red) untuk dirinya tergolong murah ketimbang kepala daerah lain di Kalimantan Timur, yang menggunakan Toyota Land Cruiser.
"Saya tidak mau kesannya ingin memanfaatkan untuk kepentingan sendiri. Saya benar-benar tak mau macem-macem. Tidak ada intervensi ke OPD. Pesan saya pokoknya harus sesuai aturan," pesannya.
Baca Juga: Ditutup 2 Hari Lagi, 792 Warga Bontang Belum Ambil Bantuan BSU Rp 600 Ribu
Ia menjelaskan, kritik yang disampaikan di media massa menjadi masukan bagi dirinya. Ia menyadari tugas dari jurnalis mengontrol kebijakan pemerintah. Pun ia mengaku membutuhkan media untuk kerja sama dalam pemberitaan kegiatan positif pemerintah.
"Kalau kritik itu memang tugas media, tapi jangan tendensius ke pribadi. Kalau tendensius saya pasti laporkan. Kita kerja sama dengan media, akan dibayar jika beritanya bagus. Kalau tidak bagus buat apa kita bayar," katanya lagi.
Di akhir wawancara, Basri menyebutkan sejumlah capaian yang baik di badan usaha daerah, seperti PT Bontang Migas dam Energi (BME) yang kini sudah memberi dividen tak seperti sebelumnya berhutang hingga Rp 3 miliar.
"Di zaman saya kita audit perusahaan, kurangi pengeluaran perbesar pendapatan. Benahi struktur organisasi, tekan operasional dan karyawan mbalelo pecat asal sesuai aturan," lugasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Skandal 17 Guru Besar di ULM: Rektor Janjikan Pembenahan Total
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat