"Waktu masih 10 tahunan lalu, mereka (pesut) lebih sering di sini (Sungai Riko). Karena ini juga jadi tempat memancing nelayan. Mulai dari ikan kerapu, trakulu, hingga udang," katanya.
Mansur kemudian mengantar kami ke titik lainnya, Muara Tempadung, yakni perairan di dekat Desa Jenebora Kecamatan Sepaku dan Pantai Lango. Sepanjang perjalanan, kembali kami menjumpai kapal-kapal besar hingga perusahaan industri di sisi Teluk Balikpapan, termasuk Kawasan Industri Kariangau (KIK) yang sangat ramai.
Sebelum tiba di lokasi yang dituju, seorang rekan mengajak untuk menepi di pinggiran teluk. Rupanya, ia melihat pohon mangrove yang sangat langka. Camptostemon philippinense, begitu nama jenis mangrove yang langka itu.
Dari kesaksian pemerhati lingkungan, mangrove itu hanya bisa ditemui di Teluk Balikpapan dan tentu saja kelestariannya mulai terancam punah.
Baca Juga: Banjir di Sepaku Bukan Berada di KIPP IKN Nusantara, Tapi di Sini Persisnya
Setelah melihat-lihat, kami melanjutkan perjalanan menengok mangrove kuning. Secara ilmiah, mangrove tersebut berjenis Rhizophora sp, tapi warna kuning didapat masih jadi pertanyaan.
"Ini dari dulu warnanya kuning. Masyarakat adat sini mempercayai mangrove ini sebagai keramat. Waktu itu ada kapal nabrak mangrove ini, diminta untuk upacara adat," jelas Mansur.
***
Arus begitu tenang, matahari terik tapi tak menyengat. Mansur kembali memegang kendali perahu menuju titik tempat pesut biasa menampakkan dirinya, yakni di Perairan Pantai Lango, yang juga menjadi area tangkapan nelayan sekitar, termasuk Mansur.
Mesin perahu kembali dimatikan, tanpa menurunkan jangkar. Perahu kini berdiam mengikuti arus. Tiba-tiba terlihat seperti dua batang pohon yang hanyut.
Baca Juga: Duh, Kawasan IKN Sering Dilanda Banjir Tahunan, Sekcam Sepaku: Sudah Dari Dulu
"Itu pesut itu. Itu pesut," seloroh Mansur dengan menunjuk ke arah depan.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Benarkah Dana Haji 2022 Dipakai untuk Pembangunan IKN?
-
IKN Terancam Mangrak, Mirisnya Jejak Digital Artis yang Promosi: Singgung Kemewahan
-
Gol Dramatis Jelang Bubaran, Borneo FC Kalahkan Kaya FC-Iloilo
-
Sama-Sama Telan Biaya Besar, Tugu Pesut Samarinda Dibandingkan dengan Kantor Desa Rancah Ciamis
-
Anggap ASN Tak Punya Pilihan Bila Dipindah ke IKN: Kalau Tidak Mau, Ya Resign
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
Terkini
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 14 Maret 2025
-
Sidak Satgas Pangan: Minyakita di Balikpapan Kurang Takaran, Melebihi Batas Toleransi
-
Efisiensi Anggaran Prabowo Berdampak: Jumlah Penumpang Bandara APT Pranoto Anjlok
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 13 Maret 2025