Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 07 Agustus 2023 | 18:55 WIB
Museum Mulawarman yang dulunya merupakan Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegera. [Ist]

SuaraKaltim.id - Di masa lampau, Kalimantan Timur (Kaltim) terkenal dengan kerajaan dan kesultanannya. Tak hanya Kerajaan Kutai, di wilayah dengan julukan Benua Etam ini juga ada banyak kerajaan dan kesultanan lain sebelum zaman kolonial.

Berikut daftar kerajaan dan kesultanan yang pernah mendiami wilayah dengan luas 127.347 km² ini:

1. Kerajaan Kutai 

Kerajaan yang paling terkenal di Kalimantan Timur adala Kerajaan Kutai. Kerajaan Kutai berada di Muara Kaman yang berdiri pada abad ke-4 atau sekitar 300 masehi.

Baca Juga: Hadi Tjahjanto Sebut Ekonomi Kaltim Meningkat Rp 25 Triliun dari Program PTSL

Kerajaan Kutai didominasi oleh agama hindu karena menjalin hubungan dengan India. Kerajaan ini juga menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Hindu.

Sementara raja pertama adalah Kudungga sebagai pendiri kerajaan dan raja yang paling terkenal sebagai pembentuk keluarga adalah Aswawarman.

Aswawarman mempunyai tiga anak dan salah satunya adalah Mulawarwan. Saat Mulawarman berkuasa, kerajaan Kutai disebut mengalami masa kejayaan.

2. Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura

Selanjutnya adalah kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang berdiri pada abad ke-13 di daerah bernama Kutai Lama yang kini menjadi kecamatan Anggana.

Baca Juga: Bawaslu Beri Catatan untuk KPU Soal DPTb dan DPK

Raja pertama bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti yang diduga hidup pada 1300-1325. Kerajaan ini menjadi salah satu daerah taklukan di Pulau Kalimantan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit dan diberi nama Kerajaan Tanjung Kute dalam Kakawin Nagarakretagama.

Kemudian di abad ke-16, Kerajaan Kutai Kartanegara berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai yang terletak di Muara Kaman dibawah pimpinan raja Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa. 

Hingga akhirnya sang raja menamai kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai peleburan antara dua kerajaan tersebut.

3. Kesultanan Paser 

Terbentuknya Kerajaan atau Kesultanan Paser dimulai pada tahun 1575 saat Putri Betung diangkat menjadi Raja pertama di daerah Sadurangas (Paser).

Kemudian pemerintahan kesultanan berakhir di masa Pemerintahan Sultan Ibrahim Chaliluddin pada tahun 1906 saat pihak Belanda secara sepihak menghapus kerajaan tersebut.

Istana kerajaan dibangun pada tahun 1705 oleh Sultan ke-4 yaitu Sultan Adam sebagai pengganti istana I di Gunung Sari yang terbakar.

Istana itu awalnya merupakan kediaman Aji Tenggara bin Aji Kimas yang berada di tepi Sungai Kandilo termasuk rumah adat Paser yang diberi nama “Kuta Imam Duyu Kina Lenja” yang artinya rumah pemimpin Paser yang bertingkat.

Pada mulanya Istana Kesultanan Paser ini hanya sampai sebatas tangga ke tingkat yang ada patung Burouq saja, setelah Sultan Ibrahim Chaliluddin menjadi sultan, istana Kesultanan tetap menggunakan rumah kediaman Aji Tenggara.

4. Kesultanan Bulungan

Kesultanan Bulungan atau Bulongan terletak di wilayah pesisir Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kota Tarakan sekarang. 

Kesultanan ini berdiri pada tahun 1731, dengan raja pertama bernama Wira Amir gelar Amiril Mukminin (1731–1777).

Kemudian Raja Kesultanan Bulungan terakhir atau ke-13 bernama Datuk Tiras gelar Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (1931-1958).

Awalnya, Kesultanan ini didirikan oleh sekelompok Kayan Di dalam Uma 'Apan, dari daerah Apo Kayan, yang menetap di dekat pantai pada abad ke-7. 

Load More