SuaraKaltim.id - Tim pemekaran Berau Pesisir Selatan masih menaruh harapan bahwa lima kecamatan di wilayah itu dapat menjadi kabupaten baru.
Untuk diketahui, 5 kecamatan yang akan bergabung jika Berau Pesisir Selatan dimekarkan yakni, Kecamatan Tabalar, Biatan, Talisayan, Batu Putih dan Kecamatan Bidukbiduk.
Anggota tim pemekaran, Edy Santoso mengatakan, mengenai hal tersebut amanat presiden (Ampres) sudah keluar. Semua persyaratan sudah jauh lebih lengkap untuk menyambut pemekaran.
Meskipun sempat dilakukan moratorium pemekaran. Namun sekarang moratorium itu kembali dibuka.
"Sekarang, secara pelan-pelan moratorium itu dibuka. Makanya, ada provinsi di papua itu mekar. Tetapi keran moratorium tidak dibuka sepenuhnya, karena permintaan pemekaran itu ada sekira 50 lebih provinsi," jelasnya, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa (28/11/2023).
Ke depan, Berau Pesisir Selatan dapat diakomodir pemerintah pusat untuk dimekarkan. Apalagi, sudah ada kajian mendalam terkait kelayakan pemekaran.
Terkait rencana pemekaran sendiri, tim khusus dari Kemendagri juga pernah melakukan peninjaun pada 2013 atau 2014. Sehingganya, mengenai komplek perkantoran dan ibu kota kecamatan sudah tak ada masalah lagi.
"Makanya terbit Ampres, karena semua sudah lengkap. Termasuk kajian, maupun lahan perkantoran di ibukota kabupaten seluas 600 hektar. Itu sudah tidak menjadi masalah, karena sudah ada dokumennya," ucapnya.
Bahkan, belum lama ini sudah ada deklarasi daerah otonomi se-Kalimantan Timur di IKN. Hal ini, menambah optimisme pihaknya dalam mewujudkan impian masyarakat pesisir selatan Berau.
Baca Juga: Melihat Lebih Dekat Hiu Tutul di Perairan Talisayan Berau
"Apalagi, ada tim dari Jakarta, saat itu berada di Berau dan melihat Berau pesisir selatan, memang layak untuk dimekarkan," katanya.
Pemekaran Berau Pesisir Selatan bukan tanpa potensi. Salah satunya yakni, ketahanan pangan hingga sektor perikanan yang cukup baik. Ketahanan pangan yang dimaksud yakni, beras.
Di mana potensi sawah ada di Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar cukup luas. Setidaknya sekitar 500 hektare lebih lahan pertanian padi di sana.
Bahkan, petani sudah bekerjasama dengan Bulog Berau untuk pemasaran beras. Kemudian di Kampung Biatan Ilir, Kecamatan Biatan, juga luas lahan potensial capai seribu hektare.
"Belum lagi palawija, itu juga sudah cukup maksimal. tim pemekaran juga terus bekerja hingga kepemerintah pusat, Apdesi atau asosiasi kepala kampung juga turut mendorong pemekaran ini. Artinya, kita semua bersinergi mewujudkan mimpi besar ini," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Menko Airlangga: Tidak Ada Negara yang Bisa Tumbuh Konsisten di 5 Persen
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
Terkini
-
Malaysia Lirik IKN: Komitmen Bersama Bangun Fondasi Asia Tenggara yang Tangguh
-
Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis
-
Dari Kukar hingga Mahulu, Begini Sebaran Konsumsi Ikan Warga Kaltim
-
Kerja Sama Internasional, IKN Tarik Minat Anhui Tiongkok
-
Proyek Rp 206 Miliar, Jalan KubarMahulu Jadi Akses Penting Mobilitas Masyarakat