SuaraKaltim.id - Ulat bulu menyerang area Taman Bebaya Kota Samarinda. Peristiwa itu lantas membuat warga Kota Tepian resah.
Pasalnya, para pengendara yang melintas di depan taman hingga polisi juga terdampak akibat ulat bulu ini. Para pengendara mengeluhkan rasa gatal setiap melintasi Taman Bebaya ataupun Jembatan Mahakam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda berkolaborasi dengan Animal Rescue Samarinda tengah berada di taman, Senin (18/12/2023).
Mereka tengah melakukan penyemprotan cairan pembunuh hama dan ulat bulu ke pepohonan dan tanaman yang berada di tepian Taman Bebaya.
Saat ini seluruh Pohon Rambai Padi yang tumbuh di tepi Sungai Mahakam sisi Jembatan Mahakam IV sudah habis dilahap koloni ulat bulu ini.
Karena sumber makanan di tepi sungai telah habis, koloni ulat hama itu kini mulai memasuki area taman.
Mereka menguasai area tempat bersantai dan mulai memenuhi tanaman-tanaman yang ada di tepian Taman Bebaya.
"Kalau bermetamorfosis, ulat bulu ini bukan menjadi kupu-kupu, tapi ngengat," beber Ketua Animal Rescue Samarinda Suparlin, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa (18/12/2023).
Ia juga menegaskan, ulat bulu tidak akan mati dalam waktu tertentu. Tetapi akan terus meluas selama sumber makanan masih tersedia.
Baca Juga: Bandara APT Pranoto Siapkan Sarana dan Prasarana Antisipasi Lonjakan Penumpang Nataru
Oleh sebab itu, pada hari tersebut, mereka melakukan penyemprotan cairan pembasmi hama di seluruh tanaman tepi taman yang masih tumbuh subur.
Hal itu dilakukan untuk memblok peredaran ulat bulu ke tengah taman. Cara bekerja cairan hama itu adalah daun yang terkena semprotannya akan beracun bagi ulat.
"Jadi ulat yang tidak kena semprotan ketika makan daun yang telah disemprot akan keracunan dan mati. Jadi kami semprot semua tanaman di tepi taman sepanjang 500 meter. Jadi itu cara memblok perluasan ulat bulunya," katanya.
Menurutnya, penyebab gatal adalah kulit dan bulu sisa metamorfosis koloni ulat hama tersebut yang terbawa oleh angin.
"Kalau terkena ulat bulu bisa ditangani menggunakan bedak herocyn (bedak anti gatal) atau minyak panas. Misal minyak tawon atau salep yang dibeli di apotik," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Samarinda Suwarso yang turut hadir dalam kegiatan ini menjelaskan mereka melakukan kolaborasi bersama Animal Rescue untuk melakukan penanganan ulat bulu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Skandal 17 Guru Besar di ULM: Rektor Janjikan Pembenahan Total
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat