SuaraKaltim.id - Aktivitas diduga tambang ilegal di kawasan Sukodadi, Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong kini sedang dalam penanganan Polres Kutai Kartanegara (Kukar). Hal tersebut disampaikan Kapolres Kukar, AKBP Heri Rusyaman, pada Kamis (01/02/2024).
Soal aktivitas tersebut, ia telah mendapatkan informasi beberapa kegiatan tambang yang diduga ilegal. Salah satunya, di Kelurahan Mangkurawang. Pihaknya akan melakukan koordinasi dan penyelidikan secara intensif, jika memang mengganggu ketertiban dan kepentingan masyarakat, tentu harus ditindak.
“Terus terang saja, permasalahan ini (tambang ilegal) seperti Buah Simalakama, ada sisi positif dan negatif. Tapi kalau itu sangat mengganggu kepentingan masyarakat, akan kami tindak dan proses,” tegas AKBP Heri, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, di hari yang sama.
Dalam pantauan di lapangan, lokasi tambang diduga ilegal di kawasan Sukodadi tersebar di tiga tempat berbeda yang lokasinya tak berjauhan. Pengelupasan lahan di atas perbukitan itu berdampingan langsung dengan lahan pertanian warga setempat. Sejumlah alat berat berupa ekskavator ditemukan sedang menepi di pinggir galian tanah.
Baca Juga: Pemkab Kukar Buka Beasiswa Kukar Idaman 2024, Anggaran Rp 40 Miliar
Selain itu, tumpukan emas hitam masih dibiarkan begitu saja, bahkan beberapa tempat diduga penampung bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar ada di lokasi tambang ilegal.
“Itu akan kami perdalam, asas praduga tak bersalah tetap kami kedepankan. Tim (Satreskrim) sudah kami turunkan (di kawasan Sukodadi),” sebutnya.
Kapolres mengatakan, sebenarnya mekanisme penanganan aktivitas tambang ilegal tak hanya menunggu laporan dari masyarakat. Apabila kegiatan itu dapat merusak lingkungan sekitar dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat luas, bisa langsung tindak.
Hanya saja, perkara ini bukan kali ini saja terjadi. Bahkan sudah berpuluh tahun yang lalu. Ketika dilakukan penanganan kasus tambang diduga ilegal di suatu daerah, tidak lama di daerah lainnya kembali muncul.
“Nah ini lah yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) kita bersama,” tuturnya.
Baca Juga: Ratusan Surat Suara Pemilu di Kukar Rusak, KPU Minta Tambahan
Di sisi lain, pada Rabu (31/1/24) kemarin, ratusan emak-emak gabungan dari lima RT di Sukodadi melakukan aksi penolakan kegiatan tambang diduga ilegal. Lantaran dampak lingkungannya akan membahayakan ratusan hektare lahan pertanian.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
Terkini
-
Saldo DANA Kaget Hari Ini, Ada 3 Amplop Kejutan Bernilai Rp335 Ribu
-
Transformasi Desa di Kaki Gunung Merapi: Pariwisata Alam dan Agrikultur Jadi Andalan
-
Saldo DANA Kaget Rp 404 Ribu Cair Siang Ini! Gak Perlu Kerja, Cukup Klik Link
-
Cek 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Auto Ditransfer ke Dompet Digitalmu
-
Minggu Ceria, Buka 3 Link DANA Kaget Hari Ini buat Traktir Keluarga