SuaraKaltim.id - Sultan Aji Muhammad Salehuddin yang kala itu menjadi Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-16 terlibat dalam peperangan melawan pasukan Inggris.
Dikutip dari buku Salsalah Kutai, peperangan ini dimulai pada tanggal 8 Agustus 1825 ketika sang Sultan mengadakan kontrak dengan Gubernemen Hindia Belanda.
Kala itu, pihak Gubernemen diserahkan kekuasaan untuk mengatur hukum, mengatur bea cukai, menaksir pajak kepala terhadap orang-orang Cina dan diberikan hak untuk mengeksploitasi mas dan pertambangan lainnya.
Konpensasinya, Sultan mendapatkan setahun ganti rugi dalam bentuk uang sejumlah delapan ribu real dan bisa bertambah besar jika penghasilan Gubernemen itu meningkat.
Kemudian pada tahun 1944, datang warga Inggris bernama James Erskine Murray ke tanah Kutai. Warga Inggris itu ingin menuruti jejak James Brooke di Serawak yang menjadi raja dan mendirikan dinasti Brooke hingga memerintah turun-temurun di daerah itu.
Ia datang membawa dua buah kapal bersenjata lengkap yang berlayar memasuki kawasan Mahakam. Murray menyebut dirinya Raja Muri hingga disambut di Samarinda dengan segala kebesaran.
Sayangnya, niatnya membeli sebidang tanah untuk mendirikan benteng yang kuat, bertentangan dengan penduduk Samarinda. Terlebih setelah melihat tingkah lakunya yang menyalahi adat dan selalu menghina adat istiadat pribumi.
Murray juga sampai tidak mengindahkan permintaan Sultan Aji Muhammad Salehuddin agar jangan sampai berlayar ke Kota Bangun, sebelun Sultan kembali ke Tenggarong dari perjalanan muhibahnya ke lain tempat.
Bahkan Murray membuat rencana perjalanannya menuju pedalaman ke tempat-tempat suku-suku Dayak bermukim.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Sangatta Kutai Timur yang Wajib Dikunjungi, Ada Pantai hingga Goa
Rencana itu tidak dapat dibenarkan oleh Sultan hingga akhirnya sang Sultan memerintahkan rakyatnya bersiap-siap untuk bertempur melawan Murray beserta angkatan perangnya.
Angkatan Sepangan Raja dibawah pimpinan Awang Long gelar Pangeran Ario Senopati diperintahkan bersiap untuk bertempur.
Awang Long adalah anak dari Mangkubumi Kerajaan Kutai Kertanegara ing Martapura yang bernama Ni Raden Pati Perbangsa. Kemudian, James Erkina Murray dengan dua buah kapalnya berangkat dari Samarinda menuju Tenggarong.
Setibanya di ibukota kerajaan itu, orang-orang lnggris di bawah pimpinan Murray mulai mengadakan penyerangan terhadap Tenggarong dengan menembakinya dari arah Sungai Mahakam.
Tembakan itu dibalas oleh rakyat Tenggarong di bawah komando Awang Long Pangeran Ario Senopati sehingga terjadilah pertempuran hebat. Setelah kalah, kedua kapal itu meninggalkan perairan Tenggarong dan lari ke hilir menuju Samarinda.
Di Samarinda, pasukan Inggris itu telah ditunggu oleh penduduk yang memakai perahu-perahu kecil mengejar kapal-kapal James Murray sambil menembakinya secara gencar.
Kedua kapal itu terus lari sampai ke muara dengan dikejar oleh Awang Long beserta pasukannya. Dalam tembak-menembak di waktu pengejaran ini James Erkina Murray tertembak mati, namun kedua kapal itu dapat meloloskan diri dalam gelap-gulitanya malam.
Kontributor: Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Diskon Iuran BPJS untuk Ojol dan Pekerja Informal, Cukup Bayar Separuh
-
Pekerja Peserta BPJS Kini Bisa Cicil Rumah dengan Bunga Lebih Ringan
-
Pemerintah Siapkan Paket Ekonomi 8+4+5 untuk Jaga Daya Tahan Rakyat
-
DPR Desak KPU Klarifikasi Pembatasan Akses Dokumen Capres-Cawapres
-
Prabowo Dorong Negosiasi, Saham Indonesia di Freeport Bisa Lebih dari 10%