SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan menginformasikan bahwa mereka telah mendeteksi sebanyak 25 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Deteksi ini dilakukan sepanjang Jumat (16/2) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, menjelaskan bahwa informasi sebaran titik panas tersebut telah disampaikan kepada pihak terkait, termasuk Manggala Agni dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"25 titik panas tersebut terpantau sepanjang Jumat (16/2) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," katanya.
Jumlah titik panas ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan hari sebelumnya, Kamis (15/2), yang terdeteksi hanya 13 titik dan tersebar di tiga kabupaten. Pada Jumat kemarin, titik panas terpantau di enam kabupaten/kota, yaitu Samarinda, Paser, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Penajam Paser Utara.
Baca Juga: 3 Destinasi Wisata Desa Terbaik di Kalimantan Timur
Diyan Novrida mengimbau kepada semua pihak untuk selalu waspada dan berhati-hati guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dalam situasi cuaca panas berkepanjangan, ranting dan daun yang kering dapat dengan mudah terbakar saat terkena api atau bara kecil.
Rinciannya, dari 25 titik panas yang terdeteksi, satu titik berada di Kota Samarinda, satu titik di Kabupaten Paser, dua titik di Kutai Barat.
"Sedangkan 14 titik di Kabupaten Kutai Timur tersebar pada lima kecamatan yakni Sangatta Utara dua titik , Bengalon delapan titik , Busang satu titik , Kaubun satu titik , Kongbeng satu titik , dan Muara Ancalong satu titik, yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Diyan.
Kendati demikian, BMKG terus mengingatkan agar masyarakat dan pihak terkait tetap waspada dan menjaga lingkungan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan yang dapat merugikan banyak pihak. Upaya pencegahan dan pemantauan terus dilakukan untuk mengatasi potensi bahaya yang dapat muncul akibat kondisi ini.
Baca Juga: Harga TBS Sawit Umur 10 Tahun di Kaltim Tembus Rp 2.358,01 per Kg
Berita Terkait
-
Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami di Sidrap Dicuri, BMKG: Sudah 4 Kali!
-
Efisiensi Anggaran Prabowo, BMKG Jamin Alat Pemantau Gempa Bumi dan Tsunami Tak Terdampak
-
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, BMKG: Masyarakat Diminta Waspada
-
Pemotongan Anggaran BMKG: Deteksi Dini Gempa Bumi dan Tsunami Terancam?
-
Istana Bantah Anggaran BMKG Kena Pangkas 50 Persen Buntut Efisiensi: Tidak Benar
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
ASN Kutim Pesta dan Saweran di Kantor, Warganet: Abis Cair dari Proyek?
-
Basuki Hadimuljono Soal Klub Malam di Nusantara: Belum Tentu Negatif
-
Sinyal Positif! NTP Kaltim Awal Tahun Menguat, Apa Penyebabnya?